Sebelum Dipulangkan, Anggota Gafatar Dititipkan di Asrama Haji

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 22 Januari 2016 16:34 WIB

Warga eks-Gafatar asal Kabupaten Bengkayang turun dari bus saat tiba di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat, 21 Januari 2016. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta Sukamto menyatakan 61 anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kota Yogyakarta yang akan dipulangkan ke kampung masing-masing akhir pekan ini.

Para anggota Gafatar Kota Yogya itu termasuk dalam rombongan yang terusir dari Kalimantan awal pekan ini setelah organisasi tersebut dinyatakan terlarang dan sesat.

"Sebelum dipulangkan, mereka akan ditampung dan dikarantina dulu selama lima hari di kantor Asrama Haji Ringorad, Sleman," ujar Sukamto kepada Tempo, Jumat, 22 Januari 2016.

Dari 61 anggota Gafatar asal Kota Yogyakarta itu, separuhnya berasal dari Kecamatan Umbulharjo. Kemudian sebagian lagi berasal dari Kecamatan Mergangsan, Gedongtengen (Kelurahan Sosromenduran), dan Danurejan.

"Saat ini mereka masih di Semarang mendapat pengawalan dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah," ujar Sukamto.

Dari data yang diterima Pemerintah Kota Yogyakarta tentang warganya yang masuk Gafatar, Sukamto mengatakan wilayah yang steril bebas perekrutan kelompok ini, seperti Kecamatan Keraton dan Wirobrajan.

Tokoh masyarakat Kecamatan Mantrijeron yang juga Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia DI Yogyakarta, Kiai Haji Muhammad Jazir, menuturkan kepada Tempo, tak boleh ada kekerasan yang menimpa para eks anggota Gafatar pasca-dipulangkan ke kampung halamannya.

"Mereka juga sama sebagai anak bangsa, yang kita perangi ajaran sesatnya," ujar Jazir.

Gafatar dikaitkan dengan gerakan yang melakukan perekrutan secara diam-diam pada sejumlah warga dan akhirnya menghilang secara misterius sebulan terakhir ini.

Jazir menyatakan, gerakan itu tercium pertama pihaknya sejak enam tahun silam saat masuk sebagai organisasi kemasyarakatan di DIY.

"Kedoknya organisasi sosial, padahal itu metamorfosis gerakan lawas yang sesat, Al-Qiyadah al-Islamiyah yang sempat berkembang di beberapa wilayah Tanah Air," ujar Jazir.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

25 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

45 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

51 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

53 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

58 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya