Alangkah Indahnya Jika Tempat Ibadah Ramah Kaum Difabel

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 21 Januari 2016 23:34 WIB

Memperingati hari disabilitas internasional, belasan aktivis melakukan longmarch di sepanjang jalan Malioboro menuju gedung DPRD Provinsi Yogyakarta, 3 Desember 2015. Mereka mengampanyekan perbaikan serta pembangunan sarana dan prasarana bagi difabelitas. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivis difabel di Daerah Istimewa Yogyakarta mengampanyekan pentingnya aksesibilitas rumah ibadah dan kegiatan keagamaan. "Kami akan terus mengampanyekan isu aksesibilitas rumah ibadah sampai pemerintah mau membentuk kebijakan, program dan menyediakan anggaran," kata Direktur Driya Manunggal, Setya Adi Purwanta, seusai dialog tentang aksebilitas rumah ibadah bagi difabel di lembaga pemerhati isu difabel DIY ini, Kamis 21 Januari 2016.

Menurut dia, dukungan pemerintah penting karena kesadaran untuk menghapus diskriminasi terhadap difabel masih minim di komunitas keagamaan. “Masih jarang tempat ibadah yang menyediakan akses jalan untuk kursi roda atau penerjemah khotbah keagamaan dengan bahasa isyarat yang membantu jemaat bisu dan tuli,” ujarnya.

Dia mengatakan, kebanyakan komunitas keagamaan menganggap wajar kepasifan orang difabel dalam kegiatan keagamaan. "Misalnya, anggapan orang difabel mendapat dispensasi dari tuhan sehingga tak perlu repot beribadah sesuai orang umum," kata Setya.

Padangan seperti itu berpeluang melanggengkan diskriminasi difabel. Setya yang mengalami kebutaan sejak usia 20 tahun itu mengaku masih sulit menemukan kitab suci, teks khotbah hingga bacaan agama yang dicetak dengan huruf braille.

Dalam konteks Islam, penggalian kembali prinsip fiqih yang ramah terhadap difabel penting digencarkan. "Perlu ada penjelasan dari ilmu fiqih mengenai hukum tidak memberikan aksesibilitas bagi difabel di masjid dan pengajaran agama," kata dia.

Dalam diskusi itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY, Thoha Abdurrahman setuju perlu fatwa khusus ihwal isu aksesibilitas difabel dalam kegiatan keagamaan. Tapi, katanya, dalam ajaran Islam, muslim difabel mendapat keringanan. "Kalau tidak bisa sholat berdiri, boleh duduk atau malah berbaring sesuai kemampuan, pahalanya tetap sama," kata Thoha.

Kantor Kementrian Agama DIY pernah menerbitkan surat edaran yang meminta pengelolan tempat-tempat ibadah menyediakan sarana ramah difabel pada 2013 lalu. "Kami akan bahas kembali isu ini untuk terbitkan surat edaran lagi dan mengupayakan ada penyediaan anggaran aksesibilitas rumah ibadah," kata Arif.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

55 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah

Baca Selengkapnya

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

55 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

18 Desember 2022

Ulama MUI Kabupaten Bogor Tampilkan Islam Moderat, Jabar: Enggak Mungkin Radikal

MUI Kabupaten Bogor konsisten menjalankan program Pendidikan Kader Ulama.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro

21 November 2022

Anggota DPRD Sebut Anies Baswedan Istimewakan MUI DKI & Tudingan Mark Up Cat Jalur Sepeda Era Anies Jadi Top 3 Metro

Berita seputar protes anggota DPRD DKI terhadap besarnya dana hibah Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta jadi pemuncak Top 3 Metro.

Baca Selengkapnya

63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024

27 Juli 2022

63 Ormas Islam Deklarasi Al Mitsaq Al-Ukhuwah di Milad MUI, Antisipasi Pemilu 2024

Sebanyak 63 ormas Islam mendeklarasikan Al Mitsaq Al-Ukhuwah atau Kesepakatan Persaudaraan dalam salah satu rangkaian acara Milad ke-47 MUI.

Baca Selengkapnya

Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

25 Juli 2022

Buya Hamka: Sastrawan sekaligus Ketua MUI Pertama

Buya Hamka memiliki nama panjang Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Buya adalah panggilan khas untuk orang Minangkabau.

Baca Selengkapnya

MUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin

8 Juni 2022

MUI Lebak: Belum Ditemukan Aktivitas Khilafatul Muslimin

MUI Kabupaten Lebak, Banten, meminta polisi menindak tegas Khilafatul Muslimin jika bertentangan dengan Pancasila

Baca Selengkapnya

Mengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa

27 Mei 2022

Mengenang Buya Syafii Maarif, Anwar Abbas: Orang Memberinya Gelar Bapak Bangsa

Anwar Abbas menilai Syafii Maarif layak mendapatkan gelar Bapak Bangsa.

Baca Selengkapnya

MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

7 April 2022

MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

MUI akan memantau seluruh tayangan dan memberikan catatan bagi mereka yang tidak menunjukkan pesan pencerahan.

Baca Selengkapnya