Lamongan Bekukan Gafatar Tahun Lalu

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 13 Januari 2016 18:50 WIB

Warga melihat tabloid Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terbitan 2014 di Jombang, Jawa Timur, 13 Januari 2016. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan inti ajaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) adalah hendak menyatukan agama-agama Ibrahim, yakni Islam, Yahudi, dan Kristiani. ANTARA/Syaiful Arif

TEMPO.CO, Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyatakan telah membekukan organisasi Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar sejak satu tahun lalu. Proses pembekuannya berjalan biasa dan tanpa ada publikasi.

Soal pembekuan Gafatar dibenarkan juru bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo. Sedangkan rujukan pembekuan organisasi didasari data dari Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Lamongan. “Ya, rujukan pembekuannya dari data Bakesbangpol,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 13 Januari 2016.

Sugeng tidak merinci secara detail soal pembekuan Gafatar. Dia hanya menyebutkan pembekuan itu dilakukan setelah Gafatar muncul dan kemudian sempat ramai dibicarakan di Lamongan.

Pemerintah Lamongan, ucap Sugeng, berharap masyarakat kritis dan tidak cepat ikut-ikutan jika melihat ada organisasi baru. Terutama organisasi yang dipimpin tokoh-tokoh yang dianggap tidak tepat. ”Kami sudah kirim imbauan ke camat-camat,” tuturnya.

Sebelumnya, satu keluarga, yang terdiri atas suami-istri dan lima anaknya, dilaporkan hilang ke Kepolisian Resor Lamongan pada Rabu, 13 Januari 2016. Suudi bersama istrinya, Nur Aisyah, dan lima anaknya diduga ikut bergabung dengan Gafatar.

Sehari-hari Suudi tercatat sebagai guru bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas Karang Binangun, Lamongan. Satu keluarga ini tinggal di rumah kontrakan di Dusun Keset, Desa Sidorejo, Kecamatan Deket, Lamongan. Tapi, sebelum menetap di Lamongan, Suudi dan keluarganya juga pernah tinggal di Perumahan Gresik Kota Baru, Kabupaten Gresik.

Hilangnya Suudi dilaporkan kakaknya, atas nama Moh. Hasan. Dalam laporan itu disebutkan bahwa Suudi dan istri beserta lima anaknya berpamitan kepada mertuanya, Markonah, terhitung mulai 3 November 2015. Intinya, keluarga tersebut berpamitan dan ingin pergi ke luar Jawa.

Markonah sempat mencegah dan tidak merestui kepergian mereka dengan alasan tidak ada sanak saudara di sana. Namun Suudi memaksa dan menjual perabot rumah tangga di rumah kontrakannya untuk modal pergi.

Kepala Polres Lamongan Ajun Komisaris Besar Trisno Rahmadi mengatakan pihaknya telah menerima laporan ini. “Masih kami telusuri,” ujarnya kepada Tempo.

SUJATMIKO

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

1 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

7 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

50 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya