TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia membeberkan modus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Indonesia yang dituduh terlibat dalam kasus menghilangnya sejumlah orang, termasuk dokter Rica Tri Handayani. "Cara mereka merekrut anggota dengan mengajarkan asas kasih sayang dan antikekerasan," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan di kantornya, Rabu, 13 Januari 2016.
Anton mengatakan mereka berniat menciptakan peradaban baru. Gafatar juga memiliki ideologi menyatukan ajaran agama yang ada. Kata dia, meski beragama Islam, mereka tak diwajibkan salat dan puasa.
Syarat utama yang diajarkan dalam kelompok itu adalah berbuat baik kepada umat manusia. Gafatar bahkan mengklaim sebagai kelompok antikekerasan. Gafatar menolak jihad dengan cara peperangan.
"Intinya mereka sedang menciptakan peradaban baru berdasarkan kasih sayang," kata Anton. Dari penelusurannya, kelompok yang dicap sebagai gerakan radikal itu sering melakukan kegiatan sosial.
Anton menyatakan sedang mendalami ideologi kelompok tersebut. Ia mengklaim sedang mengkaji dari berbagai sisi. Tujuannya, untuk mengidentifikasi cara Gafatar merekrut banyak anggota secara cepat.
Karena itu, ia juga belum bisa menyimpulkan apakah dr Rica bergabung ke kelompok tersebut atas dasar unsur paksaan. Termasuk dengan mendalami adanya kemungkinan cuci otak ideologi. "Tapi melihat kondisinya, dr Rica belum bisa diperiksa."
Saat ini Mabes Polri tengah mendata jumlah aktivis yang terlibat dalam kelompok tersebut. Diduga ada puluhan aktivis di Yogjakarta. Total simpatisannya diperkirakan mencapai 1.058 orang.
Kelompok yang dicekal Majelis Ulama Indonesia itu diduga menjadi biang hilangnya sejumlah orang.
AVIT HIDAYAT
Berita terkait
Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar
5 hari lalu
Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss
48 hari lalu
Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.
Baca SelengkapnyaBawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan
27 Februari 2024
Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.
Baca SelengkapnyaTanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan
3 Februari 2024
Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.
Baca SelengkapnyaAkun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang
17 Januari 2024
KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang
1 Januari 2024
Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.
Baca SelengkapnyaPolsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang
5 Desember 2023
Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.
Baca SelengkapnyaUpaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama
27 November 2023
Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaPenemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari
15 November 2023
Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.
Baca SelengkapnyaMasih Misteri, Nasib Tengkorak Manusia di Selokan Duren Sawit Diputuskan 3-6 Bulan Lagi
6 November 2023
Identitas tengkorak manusia yang ditemukan di selokan Duren Sawit, Jakarta Timur masih misteri. Nasib tengkorak itu ditentukan 3-6 bulan lagi.
Baca Selengkapnya