Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Cirebon Dibuka Lagi

Reporter

Selasa, 12 Januari 2016 21:44 WIB

Seorang warga mengumpulkan batu bara di tembang batu bara Sun Meng di provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Oktober 2015. Sebanyak 248.000 orang diberhentikan akibat lambatnya perekonomian di Cina yang berdampak besar pada perkerja batu bara. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Cirebon - Pelabuhan Cirebon akhirnya dibuka kembali untuk bongkar batu bara. Keselamatan bersama menjadi salah satu pertimbangannya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pembukaan kembali pelabuhan Cirebon untuk aktivitas bongkar batu bara didasarkan pada surat edaran Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon dengan nomor UM 003/1/6/KSOP.Cbn-2016 tertanggal 12 Januari 2016.

Surat yang ditandatangani langsung oleh Kepala KSOP Cirebon tersebut menyebutkan jika aktivitas kegiatan pembongkaran batu bara di wilayah Pelabuhan Cirebon sejak 12 Januari 2016 pukul 18.00 WIB dapat beroperasi kembali.

Namun sejumlah syarat ketat turut dicantumkan dalam surat tersebut. Di antaranya wajib memperhatikan lingkungan saat maupun setelah bongkar batu bara, diwajibkan memasang peralatan penyemprot/penyiram debu saat bongkar batu bara yang dipasang pada eskavator,penutupan terpal pada truk pengangkut batu bara dan sejumlah ketentuan lainnya.

“Jika ketentuan itu tidak dilaksanakan dan masih menimbulkan debu, maka kegiatan bongkar muat batu bara akan dihentikan oleh tim pengawas bongkar muat batu bara,” kata Kepala KSOP Cirebon, Revolindo, Selasa 12 Januari 2016.

Revolindo menjelaskan keputusan untuk dibuka kembali aktivitas bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon dikarenakan sejumlah alasan. Alasan yang paling mendesak yaitu tumpukan batu bara di atas tongkang sudah berasap.

“Jika terus dibiarkan, maka menimbulkan kebakaran yang sangat besar,” katanya. Asap tidak hanya keluar dari batu bara yang ada di 2 tongkang yang sudah sandar di dermaga Muara Jati 1 tapi juga dari 17 tongkang pengangkut batu bara lainnya yang tengah antri menunggu giliran sandar. Mereka berada antara 1 hingga 2 mil dari pantai.

Karenanya, lanjut Revo, setelah dilakukan rapat koordinasi dengan Walikota Cirebon, Nasrudin Azis, serta bermusyawarah dengan warga, akhirnya penutupan sementera bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon dicabut. “Kami meminta kepada warga untuk bisa memahami kondisi ini,” katanya.

Mengenai pembentukan tim pengawas bongkar muat batu bara, Revo mengungkapkan jika tim tersebut terdiri dari berbagai unsure yang di Kota Cirebon. “Salah satunya termasuk Didi Sunardi, anggota DPRD Kota Cirebon,” kata Revo. Seperti diketahui, Didi Sunardi, salah satu anggota DPRD Kota Cirebon yang menentang keras dibukanya kembali pelabuhan Cirebon untuk aktivitas bongkar batu bara. Bahkan Didi pun memimpin demo ke Balaikota Cirebon saat Walikota Cirebon, Nasrudin Azis memberikan sinyal memperbolehkan kembali aktivitas bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon pada Senin 11 Januari 2016 kemarin.

Sementara itu Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Cirebon, Agus Purwanto, menjelaskan pihaknya bersyukur dengan dibukanya kembali aktivitas bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon. “Kami tentu sangat bersyukur,” kata Agus. Selanjutnya Agus pun menyatakan jika pihaknya berkomitmen mematuhi ketentuan yang ada pada surat edaran KSOP tersebut. “Kami siap untuk melaksanakan ketentuan yang sudah ditetapkan,” kata Agus.

Sedangkan Manajer Operasional PT Pelindo II Pelabuhan Cirebon, Yossianus Marciano, mengungkapkan sebagai operator di Pelabuhan Cirebon pihaknya pun siap untuk melaksanakan ketentuan yang ada pada surat edaran KSOP tersebut. “Berbagai langkah perbaikan pun kami lakukan,” kata Yossi. Diantaranya dengan akan memasang jaring untuk menyaring debu batu bara agar tidak sampai ke pemukiman penduduk. Termasuk dengan hanya menggunakan satu dermaga untuk bongkar batu bara yaitu dermaga Muara Jati. “Dermaga ini paling jauh dari pemukimanpenduduk,” kata Yossi. Padahal sebelumnya ada 6 dermaga yang digunakan untuk bongkar batu bara.

Seperti diberitakan sebelumnya sejak Kamis 7 Januari 2016 pukul 18.00 WIB aktivitas bongkar di Pelabuhan Cirebon ditutup sementara. Penutupan sementara yang dilakukan atas surat dari KSOP Cirebon dengan nomor UM.003/1/4/KSOP-CBN 2016 tersebut atas dasar pertimbangan kondusivitas daerah. Terutama karena maraknya demo yang menolak aktivitas bongkar batu bara di Pelabuhan Cirebon.

Setiap tahunnya ada 3 juta ton batu bara yang masuk ke Pelabuhan Cirebon. Sebanyak 70 persen pasokan batu bara tersebut digunakan untuk sejumlah industry, diantaranya tekstil dan PLN, di wilayah Bandung. Sedangkan sisanya untuk industry di wilayah Cirebon dan Jateng Jateng bagian barat.

IVANSYAH


Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

10 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

16 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

17 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

17 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

18 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

18 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

18 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

19 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

21 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

22 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya