Gagal Panen, Petani Dapat Rp 6 Juta dari Asuransi

Reporter

Senin, 11 Januari 2016 21:30 WIB

Petani mencoba mengolah lahannya kembali setelah tanamannya rusak akibat terkena abu vulkanik gunung Bromo di desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, 4 Januari 2016. Akibat guyuran abu vulkanik gunung Bromo, lahan pertanian seluas 1.360 hektare rusak dan gagal panen dengan katagori berat hingga ringan terutama di kecamatan Sukapura dan Sumber. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan tengah gencar mensosialisasikan asuransi pertanian. Program yang ditawarkan di antaranya tiap petani mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta per hektare jika gagal panen.

Program ini merupakan kerja sama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan PT Asuransi Jasa Indonesia untuk tahun 2016. Tujuannya, selain pemberdayaan pertanian, juga agar petani tidak bangkrut dalam usahanya.

”Itu tujuan utamanya,” ujar Kepala Dinas Pertanian Lamongan Aris Setiadi dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Senin, 11 Januari 2016. Dia menjelaskan, pihak asuransi diposisikan sebagai penanggung tunggal jika terjadi kerugian atas petani.

Menurut Aris, mekanisme asuransi ini adalah petani tidak perlu membayar keseluruhan preminya yang mencapai Rp 180 ribu per hektare. Sebab, ada subsidi sebesar 80 persen dari pemerintah, sehingga petani hanya perlu membayar premi Rp 36 ribu atau 20 persennya. Sedangkan sisanya, yakni Rp 144 ribu, akan dibayar oleh pemerintah.

Pihak tertanggung asuransi ini adalah kelompok tani yang terdiri atas anggota, yakni petani yang melakukan kegiatan usaha tani. Sedangkan objek pertanggungannya berupa lahan sawah yang digarap petani, baik pemilik ataupun penggarap anggota kelompok tani. Nilai pertanggungan asuransi ini atau ganti rugi yang diberikan sebesar Rp 6 juta setiap hektare. Sedangkan bagi lahan yang kurang dari 1 hektare akan dihitung secara proporsional. “Program ini melindungi petani dari rugi gagal panen,” katanya.

Adapun syarat pengajuan klaim asuransi ini bisa dilakukan ketika petani mengalami gagal panen. Misalnya, karena banjir, kekeringan, atau serangan hama dengan kerusakan sebesar 75 persen. Premi dibayarkan ketika kerugian telah diperiksa Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PHP) lalu dilaporkan ke perusahaan asuransi.

Menanggapi adanya asuransi ini, Mujito, petani asal Pucuk, Lamongan, mengatakan bahwa asuransi pertanian untuk petani perlu diperluas agar tidak hanya diminati oleh mereka yang masuk sebagai anggota kelompok tani. Sebab, masih banyak petani di Lamongan yang tidak masuk di organisasi sebagai kelompok tani.

“Itu juga harus dipikirkan,” tuturnya kepada Tempo, Senin, 11 Januari 2016. Tujuannya agar program ini bisa merata dan dinikmati semua petani.

SUJATMIKO

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

12 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

13 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

31 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya