Kapendam Cenderawasih: Buang Energi Pikirkan Pisah dari NKRI

Reporter

Minggu, 10 Januari 2016 21:52 WIB

Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ, Prada D. Rames mengajar matematika di SD YPPK St FX Yanggandur, Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Papua Nugini diperbantukan sebagai guru bantu karena kurangnya jumlah guru di wilayah tersebut. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Teguh Puji Rahardjo menjelaskan, masalah Papua sekarang ini merupakan masalah yang berkembang karena pencitraan negatif yang muncul akibat pendekatan yang dilakukan pada masa lalu. Pendekatan keamanan yang cenderung represif telah merugikan pemerintah dengan berkembangnya opini negatif, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Guna menanggapi hal itu, sejak tahun 2005 pemerintah telah meninggalkan pendekatan keamanan dan menyikapi masalah Papua dengan lebih menekankan pada pendekatan kesejahteraan,” kata Teguh dalam surat elektroniknya kepada Tempo, Jumat malam, 8 Januari 2016.

Meskipun pendekatan kesejahteraan sudah menjadi ketetapan pemerintah, Teguh melanjutkan, dalam kenyataannya dari waktu ke waktu terjadi gangguan dari sekelompok kecil masyarakat yang bersenjata di daerah tertentu yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Situasi ini, ujarnya, mempengaruhi Kodam XVII/Cenderawasih dalam melakukan pembinaan territorial untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua.


Pembinaan territorial, menurut Teguh, meliputi karya bakti , baik fisik maupun non-fisik. Misalnya, pembuatan dan perbaikan rumah-rumah masyarakat , memberikan bantuan membuat Honai masyarakat di daerah pegunungan, pengobatan massal terutama di daerah pedalaman, memberikan bantuan sembako, pendampingan pertanian, dan membantu mengajar di sekolah-sekolah.


Menurut Teguh, pembinaan territorial membutuhkan komitmen masyarakat di antaranya peningkatan pembinaan wilayah melalui komunikasi sosial, dialog antar masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat, Komandan wilayah seperti Kodim dan Koramil.


“Ini terbukti efektif diterapkan di Papua. Hasilnya adalah banyaknya saudara-saudara kita yang masih berseberangan paham turun gunung dan menyerahkan diri untuk ikut bergabung kembali ke pangkuan ibu pertiwi, NKRI,” ujar Teguh.


Advertising
Advertising

Dalam melakukan pembinaan territorial, TNI memahami kultur masyarakat Papua yang berbeda baik suku maupun adat istiadat. Sehingga TNI melakukan pendekatan ke ketua suku, ketua adat dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.


Selain itu, kata Teguh, masyarakat Papua sangat menjunjung tinggi adat dan kearifan lokal. Mereka sangat patuh dan taat kepada ketua adat dan pemuka agama. Sehingga TNI setiap melakukan kegiatan melibatkan ketua adat dan pendeta.


Teguh mengklaim saat ini pembangunan dan kesejahteraan di Papua semakin meningkat pesat. TNI berharap masyarakat Papua bersama-sama mengisi kemerdekaan. “Ketimbang membuang-buang energi untuk memikirkan konsep pemisahan diri dari bingkai NKRI,” ujarnya.


MARIA RITA

Berita terkait

Bantah Adanya Jemput Paksa Komisioner KPU Jayapura, August Mellaz Sebut Cuma SIdak

46 hari lalu

Bantah Adanya Jemput Paksa Komisioner KPU Jayapura, August Mellaz Sebut Cuma SIdak

KPU RI membantah adanya penjemputan paksa Komisioner KPU Kota Jayapura.

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Miras Oplosan yang Tewaskan Empat Orang

8 September 2023

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Miras Oplosan yang Tewaskan Empat Orang

Para korban mulai merasakan efek dari miras oplosan itu, yakni sesak nafas dan mata gelap. Mereka pun kemudian dibawa keluarga ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Info Gempa Terkini BMKG: Kota dan Kabupaten Jayapura Gantian Terguncang

5 Maret 2023

Info Gempa Terkini BMKG: Kota dan Kabupaten Jayapura Gantian Terguncang

BMKG mencatat gempa terkini yang bisa dirasakan di wilayah Indonesia terjadi di Genyem, Kabupaten Jayapura, Papua.

Baca Selengkapnya

Rentetan Gempa Jayapura Masih Terjadi Kemarin, Lebih Kuat pada Malam

11 Februari 2023

Rentetan Gempa Jayapura Masih Terjadi Kemarin, Lebih Kuat pada Malam

Rentetan gempa masih terjadi di Jayapura, Papua, hingga Jumat 10 Februari 2023.

Baca Selengkapnya

Gempa Jayapura Renggut 4 Jiwa, Sejumlah Bangunan Rusak

9 Februari 2023

Gempa Jayapura Renggut 4 Jiwa, Sejumlah Bangunan Rusak

Keempat korban ditemukan dari puing bangunan kafetaria yang roboh oleh guncangan gempa bumi.

Baca Selengkapnya

Damkar Sebut Kebakaran di Rumah Dinas Kapolda Papua Diduga Akibat Arus Pendek

17 Januari 2023

Damkar Sebut Kebakaran di Rumah Dinas Kapolda Papua Diduga Akibat Arus Pendek

Polisi masih menyelidiki kebakaran yang terjadi di rumah dinas Kapolda Papua pada subuh tadi waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Gempa Susulan ke-663 di Jayapura, Warga: Tuhan Lindungi Kami

13 Januari 2023

Gempa Susulan ke-663 di Jayapura, Warga: Tuhan Lindungi Kami

Gempa berkekuatan Magnitudo 4,7 pada Jumat pagi, 13 Januari 2023, ternyata mampu kembali mengejutkan warga Kota Jayapura, Papua.

Baca Selengkapnya

Satu Orang Meninggal dalam Banjir di Kota Jayapura

7 Januari 2022

Satu Orang Meninggal dalam Banjir di Kota Jayapura

Selain merendam pemukiman warga, Muhari menyebut banjir yang terjadi di Kota Jayapura tersebut juga merusak sejumlah fasilitas publik.

Baca Selengkapnya

Internet Mati di Papua, Muncul Tren Wisata Baru: Para Pencari Sinyal

30 Mei 2021

Internet Mati di Papua, Muncul Tren Wisata Baru: Para Pencari Sinyal

Sudah hampir satu bulan koneksi internet di Papua, mati.

Baca Selengkapnya