Dugaan Pidana Din Minimi Mulai Diselidiki Polisi

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 8 Januari 2016 19:16 WIB

Kepala BIN Letjen Purn Soetiyoso (paling kanan,berdiri) berfoto bersama dengan kelompok bersenjata Nurdin alias Din Minimi di Desa Ladang Baro, Aceh, 29 Desember 2015. Kelompok bersenjata menyerahkan 15 pucuk senjata api laras panjang beserta amunisi kepada pihak keamanan. ANTARA/Yusri

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki dugaan pidana yang dilakukan oleh kelompok Din Minimi sebelum mereka mendapat pengampunan presiden. "Harus kami cek dulu, apakah mereka melakukan tindak pidana atau tidak," ujar Badrodin di kantornya, Jumat, 8 Januari 2016.

Badrodin mengatakan bahwa data yang didapatkan kepolisian ada 120 anggota dari kelompok Din Minimi. Mereka didaftarkan oleh Din Minimi melalui Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso untuk mendapatkan hak amnesti.

Semua orang tersebut, kata dia, bakal terus dibina hingga mendapatkan pengampunan presiden. Sebelum itu, polisi berniat mengembangkan penyelidikan adanya dugaan tindak pidana. "Kami sudah mengambil satu keputusan yang akan diambil bersama."

Pengembangan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui skala tindak pidana yang dilakukan oleh kelompok Din Minimi. Artinya masing-masing individu memiliki kadar hukuman berbeda. Atau bahkan dibebaskan. Kapolri mengisyaratkan adanya penyelidikan secara menyeluruh.

Badrodin juga menyatakan, setiap langkah hukum yang dilakukan oleh presiden berdasarkan aturan. Baik itu dengan memberi amnesti, abolisi, maupun grasi terhadap warga negara. "Ini kan belum masuk peradilan jadi diajukan dapat amnesti."

Sebelumnya, Sutiyoso mengusulkan agar kelompok Din Minimi mendapatkan pengampunan dari presiden. Ini langkah yang diambil Sutiyoso setelah berhasil berdamai dengan kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka tersebut. Mereka kemudian bersedia berdamai dengan pemerintah dan menyerakan senjata.


AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

58 menit lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

7 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

22 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

2 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya