Pasien Demam Berdarah di Indramayu Membludak

Reporter

Kamis, 7 Januari 2016 23:00 WIB

Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Indramayu - Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat di Kabupaten Indramayu. Selasar rumah sakit pun harus digunakan untuk merawat pasien DBD.

Berdasarkan pantauan di RSUD Indramayu, Kamis 7 Januari 2015 puluhan pasien penderita DBD terlihat memenuhi ruang UGD dan ruang perawatan lainnya di rumah sakit tersebut. Karena tak muat lagi, akhirnya pasien lainnya pun harus dirawat di selasar atau lorong rumah sakit dengan menggunakan velbed atau tempat tidur lipat.

Kusmini, warga Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Indramayu, mengaku anaknya terpaksa harus dirawat di selasar karena tidak ada lagi ruang perawatan yang kosong. “Katanya penuh, jadi harus dirawat disini,” kata Kusmini. Anak Kusmini baru bisa dirawat di ruang perawatan saat ada pasien lain yang pulang. “tadi kata perawat baru ada sekitar dua hari ke depan pasien yang akan pulang,” kata Kusmini.

Sementara itu Dirut RSUD Indramayu, Deden Boni Koswara, mengakui jika seluruh tempat tidur di ruang perawatan sudah penuh. Karena itu pasien yang baru datang pun terpaksa harus dirawat di selasar ruang UGD dengan menggunakan velbed. ''Ada sekitar 25-30 orang pasien yang tertahan di UGD. Nanti kalau ada pasien yang dirawat di ruangan sudah membaik, maka akan diganti oleh mereka,'' kata Deden.

Ditambahkan Deden, setiap Januari tren penyakit DBD memang selalu mengalami peningkatan. Terlebih pada Januari tahun ini musim penghujan diselingi cuaca panas, sehingga menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti lebih mudah untuk berkembang biak.

Sementara itu berdasarkan data yang ada, sepanjang Oktober 2015 hingga Januari 2016 pasien penderita DBD yang dirawat di rumah sakit tersebut sudah mencapai 65 orang. Dari jumlah tersebut yang meninggal dunia tercatat sebanyak 5 orang. “Pasien DBD mayoritas anak-anak,” kata Deden. Ini dikarenakan daya tahan tubuh mereka lebih rendah dibandingkan orang dewasa.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Sri Nafsiah, membenarkan saat ini kasus DBD memang meningkat. “Bahkan pada 2015 lalu penderita DBD maupun korban yang meninggal juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Nafsiah.

Nafsiah menjelaskan, pada 2014 lalu kasus DBD tercatat hanya 318 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 17 orang. Sedangkan pada 2015 meningkat enjadi 614 kasus dengan korban yang meninggal dunia sebanyak 31 orang. Peningkatan penderita DBD terjadi dalam kurun waktu November hingga Maret yaitu saat musim penghujan tiba. Namun kasus DBD yang naik saat ini menurut Nafsiah belum bisa ditetapkan sebagai status kejadian luar biasa (KLB).

IVANSYAH


Berita terkait

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

11 jam lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

12 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

13 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

13 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

16 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

23 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

23 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

26 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

34 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya