Jumenengan Paku Alam X, Larangan Bermain Ketapel Suryodilogo  

Reporter

Kamis, 7 Januari 2016 05:14 WIB

Kanjeng Bendoro Pangeran Hario Prabu Suryodilogo akan dilantik menjadi Raja Puro Pakualaman X pada 7 Januari mendatang. Suryodilogo akan menggantikan Paku Alam IX yang mangkat pada November 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pangeran pati Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo, yang akan dinobatkan menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati (KGPAA) Paku Alam X pada hari ini, 7 Januari 2016, dikenal sangat akrab dengan kakeknya, almarhum Paku Alam VIII. Melalui siaran pers yang diterima Tempo saat jumpa pers di Kadipaten Pakualaman pada 4 Januari 2016 lalu, sebagai cucu tertua, dia dibebaskan bermain apa saja, kecuali bermain plintheng alias ketapel.

“Larangan itu mengandung nasihat untuk tidak menyakiti sesama makhluk hidup. Apalagi menganggap perbuatan menyakiti itu sebagai permainan,” tulis Ketua Hudiyono (Perkumpulan Kerabat Pakualaman) Kanjeng Pangeran Haryo Kusumoparasto.

Hal ini diperkuat nasihat Paku Alam VIII kepadanya ketika Suryodilogo, yang mempunyai nama kecil Raden Mas Wijoseno Hario Bimo itu, tengah marah sembari merusak mainannya. Kakeknya menasihati agar ia menghargai karya orang lain, apa pun bentuknya. Nasihat lainnya, setiap orang memiliki peran dan kewajiban masing-masing. Karenanya, jangan memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu yang tidak berada dalam kewenangannya.

Dari ayahnya, Paku Alam IX, Suryodilogo menemukan sifat terbuka dan demokratis. Paku Alam IX lebih sering mengajaknya berdiskusi daripada langsung memberikan nasihat.

“Percakapan keduanya sehari-hari menggunakan bahasa Jawa ngoko,” tulis Kusumo.

Suryodilogo menilai, perlakuan yang didapatkan dari ayahnya adalah sesuatu yang tidak diperoleh ayahnya dari kakeknya. Tidak banyak larangan yang disampaikan ayahnya. Bahkan Paku Alam IX cenderung membolehkan segala hal, asal mampu menuntaskannya.

Berdasarkan biodata yang dimiliki Pakualaman, Suryodilogo lahir pada Sabtu Kliwon, 15 Desember 1962 atau 18 Rejeb 1894 di Yogyakarta. Dia anak tertua Paku Alam IX dengan Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GBRAy) Ambarkusumo. Dua orang adiknya bernama Bendara Pangeran Haryo (BPH) Hario Seno dan BPH Hario Danardono Wijoyo. Dari perkawinannya dengan Bendara Raden Ayu (BRAy) Atika Suryodilogo, ia dikaruniai dua orang anak laki-laki, yaitu Bendara Raden Mas Haryo (BRMH) Suryo Sri Bimantoro dan BRMH Bhismo Srenggoro Kuntonugroho.

Suryodilogo menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar B II Jakarta pada 1975, Sekolah Menengah Pertama XI Jakarta pada 1979, dan Sekolah Menengah Atas Negeri I “TELADAN” Yogyakarta pada 1982. Pendidikan tingginya ditempuh di Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi, UPN Veteran Yogyakarta yang diselesaikannya pada 1989.

Dia aktif di sejumlah paguyuban dan organisasi bidang sosial, budaya, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Keaktifannya itu mendukung kinerjanya di pemerintahan sebagai Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan pemerintah DIY sejak 2011 hingga sekarang. Dia diangkat menjadi pegawai pada 1991 dengan pangkat Penata Muda di Dinas Tenaga Kerja Setwilda Yogyakarta.



PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

19 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

31 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

KPU Gelar Pilkada 2024 Serentak di 37 Provinsi Kecuali DIY, Ini Alasannya

32 hari lalu

KPU Gelar Pilkada 2024 Serentak di 37 Provinsi Kecuali DIY, Ini Alasannya

Dari 514 kabupaten/kota, KPU menggelar pilkada di 508 daerah karena 6 kabupaten/kota administratif di DKI Jakarta tak ada pilkada langsung.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

53 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya