Saran NU & Muhammadiyah Soal Posisi RI di Konflik Saudi-Iran  

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 6 Januari 2016 16:55 WIB

Aliansi pegiat hak asasi manusia dan anti perang berunjuk rasa mengecam eksekusi Syeikh Nimr al-Nimr di depan Kedutaan besar Arab Saudi, Jakarta, 4 Januari 2016. Arab Saudi telah mengeksekusi ulama Syiah terkemuka, Syeikh Nimr al-Nimr atas dakwaan terorisme. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dianggap perlu terlibat dalam upaya mendinginkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan Indonesia bisa berperan sebagai pihak yang menjembatani konflik di kawasan Timur Tengah itu. “Prinsipnya adalah peran politik bebas aktif,” kata Haedar saat dihubungi, Rabu, 6 Januari 2016.

Haedar melanjutkan, pemerintah bisa berperan proaktif mencari solusi masalah ini, bukan malah bersikap pasif. Bagi Haedar, Indonesia memiliki kekuatan moral politik yang besar. “Kita negara muslim terbesar di dunia,” katanya.

Ia merasa prinsip bebas aktif dalam pergaulan internasional Indonesia menjadikan Indonesia bersikap netral, yang tak memihak. “Enggak dicurigai oleh pihak-pihak yang berkonflik.”

Hubungan antara Iran dan Arab Saudi memburuk, menyusul hukuman mati terhadap Al-Nimr, Sabtu pekan lalu. Al-Nimr, ulama pengkritik keras kerajaan Saudi ini, bersama 46 terpidana lain, dihukum atas tuduhan terorisme. Nimr, 57 tahun, merupakan tokoh di balik gerakan protes antipemerintah Arab Saudi pada 2011.

Nimr dihukum bersama tiga aktivis Syiah serta puluhan aktivis Sunni yang dituduh terlibat dalam serangan Al-Qaeda. Eksekusi Nimr memicu demonstrasi di Iran, Irak, dan Bahrain, serta kalangan Syiah di provinsi timur Saudi yang kaya minyak.

Sekretaris Jenderal Nahdlatul Ulama Helmy Faisal sependapat dengan Haedar. Posisi Indonesia sebagai juru runding konflik bisa meredam konflik antara penganut Sunni dan Syiah. “Potensinya besar untuk terjadi. Karena itu harus jadi mediator.”

Helmy mengatakan konflik antara Arab Saudi dan Iran dicitrakan oleh berbagai pihak sebagai konflik Sunni dan Syiah. Penyelesaian konflik ini harus cepat agar tak merembet ke Indonesia. “PBNU siap jadi juru runding,” tuturnya.

Haedar Nasir tak sependapat dengan desakan agar pemerintah memutus hubungan diplomatik dengan Arab Saudi. Haedar menganggap usulan tersebut tergesa-gesa dan lebih banyak menimbulkan kerugian. Baginya, ada peluang untuk memainkan peran mengedepankan perdamaian. “Belum berbuat banyak, kok sudah minta putuskan hubungan diplomatik.”

Helmy Faisal bahkan menganggap pemutusan hubungan diplomatik sebagai tindakan yang merugikan dan sangat keliru. Terlebih, kerugian itu tidak hanya dialami oleh Indonesia, tapi dunia Islam.




DIKO OKTARA

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

2 hari lalu

Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

Haedar Nashir berpesan kepada punggawa Timnas U-23 dan para pendukungnya menyikapi kekalahan itu dengan bijaksana.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Gagal ke Final, Haedar Nashir: Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota Juara

5 hari lalu

Timnas U-23 Gagal ke Final, Haedar Nashir: Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota Juara

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan publik sebaiknya belajar cara berjuang kolektif bersama Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Pesan Haedar Nashir untuk 4 Kader Muhammadiyah yang Bela Skuat Timnas U-23

7 hari lalu

Pesan Haedar Nashir untuk 4 Kader Muhammadiyah yang Bela Skuat Timnas U-23

Ada empat kader Muhammadiyah yang saat ini sedang membela skuat Timnas U-23, salah satunya Rizky Ridho.

Baca Selengkapnya

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

9 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberi selamat kepada Timnas U-23 Indonesia yang lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

12 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

28 hari lalu

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

Menurut Haedar, maklumat yang disampaikan Muhammadiyah lebih awal tak bermaksud mendahului pihak tertentu dalam penentuan Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap PBNU dan Muhammadiyah Soal Jemaah Aolia yang Rayakan Idulfitri Duluan

28 hari lalu

Beda Sikap PBNU dan Muhammadiyah Soal Jemaah Aolia yang Rayakan Idulfitri Duluan

Reaksi PBNU dan Muhammadiyah tentang video pernyataan imam masjid Aolia yang menetapkan Idulfitri setelah ia 'menelepon' Allah SWT.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Lebaran 10 April, Daftar Lokasi Salat Idul Fitri yang Dihadiri Jajaran Pimpinan Pusat

28 hari lalu

Muhammadiyah Lebaran 10 April, Daftar Lokasi Salat Idul Fitri yang Dihadiri Jajaran Pimpinan Pusat

Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024

Baca Selengkapnya