Agung ke Mahkamah Partai Golkar, Nurdin Halid: Tak Taat Asas  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 4 Januari 2016 12:44 WIB

Wakil ketua Partai Golkar hasil Bali Nurdin Halid, memberikan keterangan kepada awak media terkait pelaksanaan silaturahim nasional rekonsiliasi antara dua kubu kepengurusan Partai Golkar, di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 30 Oktober 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Nurdin Halid, mengungkapkan bahwa saat ini Mahkamah Partai Golkar yang dipimpin Muladi sudah usai masa tugasnya. Menurut Nurdin, hal itu seiring dengan usainya masa bakti kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Riau.

"Mahkamah Partai itu, kan, sudah tidak ada di bumi pertiwi karena Munas Riau sudah enggak ada, sudah habis masa kepengurusannya," kata Nurdin saat dihubungi Tempo pada Senin, 4 Januari 2016.

Nurdin berujar, semua produk Munas Riau, termasuk Mahkamah Partai Golkar yang diketuai Muladi, sudah tidak berlaku dengan usainya masa bakti kepengurusan hasil Munas Riau. Tidak lagi sahnya Mahkamah Partai Golkar, menurut dia, bukan karena surat keputusan dari Menteri Hukum dan HAM, tapi oleh AD/ART.

"Sudah enggak ada itu, tenggelam di bumi bersama kepengurusan Munas Riau," ujarnya. "Sekarang, Mahkamah Partai Golkar yang ada, yang sah, adalah hasil Munas Bali. Ketuanya Aziz Syamsuddin. Itu juga sudah dilaporkan ke Menkumham."

Nurdin pun mengatakan langkah kubu Agung Laksono untuk bertemu dengan Mahkamah Partai Golkar pimpinan Muladi merupakan tindakan yang percuma. "Tidak taat asas," tutur Nurdin.

Selain itu, menurut dia, Mahkamah Partai Golkar juga tidak bisa memutuskan kepengurusan Partai Golkar yang sah. Karena itu, Nurdin mengatakan Mahkamah Agung mewajibkan Menteri Hukum dan HAM mencabut SK kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol.

Ia pun mengatakan tidak ada gunanya bagi Mahkamah Partai Golkar yang dipimpin Muladi untuk mendesak dilaksanakannya Munas bersama antara kubu Agung Laksono dan kubu Aburizal Bakrie. "Yang mau dengar siapa? Apalagi yang namanya Muladi, plintat-plintut," ucapnya sembari tertawa.

Hari ini, Partai Golkar kubu Agung akan menemui Mahkamah Partai Golkar untuk membicarakan persoalan kepengurusan yang tak kunjung usai. Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly resmi menandatangani surat keputusan tentang pencabutan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol pada 30 Desember 2015.

Namun Menkumham juga tidak mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Bali. Setelah dicabutnya SK kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Ancol, kubu Agung pun meminta Mahkamah Partai Golkar menggelar Munas bersama untuk membentuk kepengurusan baru.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

35 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya