Sepanjang 2015, Kejagung Usut 1.863 Perkara Korupsi

Rabu, 30 Desember 2015 23:18 WIB

Jaksa Agung HM Prasetyo saat sesi wawancara khusus dengan Tempo Media Grup di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, 18 November 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaaan Agung mengaku berhasil mengusut 1.863 perkara tindak pidana korupsi di sepanjang 2015. “Ini menjawab ekspektasi masyarakat untuk terus melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujar Jaksa Agung, M. Prasetyo saat melakukan refleksi akhir tahun di kantornya, Rabu, 30 Desember 2015.

Menurut Prasetyo, tahun depan Kejaksaan Agung bakal memprioritaskan menangani kasus tindak pidana korupsi dan pencucian di Indonesia. Sepanjang tahun ini, dia membeberkan telah melakukan penyidikan terhadap 1.717 perkara korupsi. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan penuntutan perkara sebanyak 2.274 kasus.

“Kenapa penuntutannya lebih banyak, karena kami juga menerima hasil penyidikan dari instansi lain,” ujar dia. Hanya saja, catatan Kejaksaan Agung, jumlah eksekusi tindak pidana korupsi masih dinilai sangat lemah. Dalam setahun, eksekusi tindak pidana korupsi hanya mencapai 565 perkara saja.

Kata Prasetyo, kendala utama jajarannya melakukan penegakan hukum yakni adanya putusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan praperadilan sebagai bagian dari materi peradilan. Apalagi sidang praperadilan cukup diadili hakim tunggal.

“Jujur, di situ kami merasa kalah,” kata Prasetyo. Meski demikian dia optimis bahwa penindakan terhadap tindak pidana korupsi tak bakal melempem. Justru saat ini Kejagung sedang getol untuk mengusut banyak kasus pidana korupsi.

Prasetyo menilai saat ini pejabat sudah mulai ketakutan untuk melakukan tindak korupsi. Indikatornya adalah penyerapan anggaran di daerah saat ini sangat rendah. Ini yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia melamban dalam setahun terakhir.

“Apalagi ada undang-undang desa, banyak pejabat daerah yang takut untuk mencairkan anggaran,” tutur Prasetyo. Ke depan, Kejagung berencana untuk menggiatkan tindakan preventif dan represif. “Hasilnya, setahun ini kami bisa menyelamatkan uang negara Rp 604,4 miliar.”

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

5 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

23 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

2 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

2 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

3 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya