BNN Sulawesi Selatan Rehabilitasi 1.280 Pecandu Narkoba  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 30 Desember 2015 13:16 WIB

Ilustrasi narkoba. ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Makassar - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan merehabilitasi 1.280 pecandu narkoba dalam setahun terakhir. Mereka terjaring dalam berbagai razia dan datang secara sukarela. "Lebih dari 600 pecandu narkoba itu melaporkan diri secara sukarela ke BNN provinsi dan kabupaten/kota. Sedangkan sisanya terjaring razia dari Mei sampai November," kata Kepala Bidang Pencegahan BNN Provinsi Sulawesi Selatan Sudaryanto kepada Tempo, Rabu, 30 Desember.

Sasaran razia adalah tempat hiburan malam dan kos-kosan. Penyalahgunaan narkoba, menurut Sudaryanto, tersebar mulai pusat kota sampai pelosok desa. Buktinya, 1,19 persen dari jumlah yang terjaring merupakan petani. Sedangkan pecandu narkoba didominasi wiraswasta dengan persentase 21,47 persen. Disusul pengangguran, karyawan, mahasiswa/pelajar, wanita penghibur, buruh, ibu rumah tangga, sopir, PNS, TNI, dan sejumlah profesi lain.

Sudaryanto menjelaskan, penyalahgunaan narkoba tidak mengenal batasan umur. Berdasarkan data BNN, korban sebagian besar berusia 17-41 tahun (86,19 persen). Ironisnya, kalangan anak di bawah umur, yakni 12-16 tahun, pun ikut terjerat (5,72 persen). "Yang paling parah kalau sudah tua tapi masih menjadi pecandu. Tercatat kalangan umur 42-57 sebesar 1,49 persen," ucapnya.

Sudaryanto juga menerangkan, berdasarkan hasil penelitian, pecandu narkoba di Sulawesi Selatan diprediksi mencapai 128 ribu orang. BNN berusaha melakukan pemberantasan dan pencegahan. Salah satunya dengan memperketat pengawasan di terminal, pelabuhan, dan bandara yang dianggap rawan penyelundupan narkotik.

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, menuturkan, berdasarkan surat telegram dari Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, pecandu narkoba direkomendasikan direhabilitasi. "Mereka itu korban," katanya.

Ketua Gerakan Nasional Antinarkotika Makassar Muhammad Arman Mannahawu menilai kepolisian dan BNN telah bekerja dengan baik dalam penegakan hukum. Itu dibuktikan dengan banyaknya pengungkapan kasus dalam setahun terakhir. Namun kinerja aparat penegak hukum tidak akan optimal bila tidak didukung pemerintah dan masyarakat.

TRI YARI KURNIAWAN




Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

7 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

15 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya