Presiden Jokowi Tiba di Merauke  

Reporter

Selasa, 29 Desember 2015 22:07 WIB

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan warga seusai memberikan bantuan kepada masyarakat di Kupang, NTT, 28 Desember 2015. Selain menghadiri acara perayaan Natal Nasional, Jokowi juga memberikan bantuan bibit sorgum, anakan pohon kelor, kacamata baca, 3.000 gelas susu, 1.000 buku tulis, serta 3.000 obat-obatan. ANTARA/Kornelis Kaha

TEMPO.CO, MERAUKE - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana tiba di Bandara Mopah Merauke, Selasa malam, 29 Desember 2015, untuk memulai kunjungan di Papua dan Papua Barat.

Presiden Jokowi dan rombongan yang menumpang pesawat Kepresidenan RI mendarat di Bandara Mopah sekitar pukul 20.20 WIT.

Tampak ikut dalam rombongan tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan anggota Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.

Pesawat Kepresidenan RI tersebut lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sekitar pukul 13.40 WIB dan tiba pukul 20.20 WIT.

Menurut Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, di Papua, Presiden tidak hanya singgah di Merauke, tapi juga akan berkunjung ke Wamena, Sorong, dan direncanakan akan mengakhiri tahun 2015 dan menyambut tahun 2016 di Raja Ampat.

Di Merauke, Presiden memulai kegiatan pada Rabu, 30 Desember 2015, dengan menghadiri acara Kapsul Waktu "Impian Indonesia 2015-2085" di Lapangan Hasanap Sai, Kabupaten Merauke.

Dari Merauke, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Wamena menggunakan pesawat. Di Wamena, Presiden akan meresmikan Terminal Bandar Udara Wamena dan Bandar Udara Kaimana. Setelah meresmikan kedua bandara tersebut, Presiden akan bertemu dengan masyarakat di Jayawijaya.

Pada Kamis, 31 Desember 2015, Presiden dan rombongan melanjutkan kunjungan ke Sorong dan Raja Ampat. Sebelum kembali ke Jakarta, pada Jumat, 1 Januari 2016, Presiden dan rombongan akan meninjau pabrik sagu.

Kunjungan ke Papua dan Papua Barat adalah yang ketiga kalinya bagi Presiden Jokowi. Yang pertama dilakukan pada 27-29 Desember 2014, kedua pada 8-11 Mei 2015, dan kunjungan kali ini pada 29 Desember 2015-1 Januari 2016.

Presiden meyakini, dengan seringnya ia berkunjung ke Papua, masalah yang ada di provinsi ini akan terselesaikan. "Saya akan sering hadir di Papua," ucap Presiden ketika hadir di Gelanggang Olahraga Waringin Jayapura, 27 Desember 2014.

Sebelum berkunjung ke Papua, Presiden beberapa kali mengunjungi beberapa provinsi lain, seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur, untuk meninjau pembangunan infrastruktur di wilayah itu.

Kunjungan ke beberapa provinsi ini menjadi bukti bahwa, bagi Presiden Jokowi, Indonesia saat ini sedang berubah ke arah Indonesia-sentris, bukan lagi Jawa-sentris, seperti yang terjadi selama ini, seperti yang diucapkan ketika Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara Hari Pahlawan di Surabaya, 10 November 2015.

"Indonesia sedang berubah ke arah Indonesia-sentris, bukan hanya Jawa-sentris. Kemakmuran menyeluruh, bukan hanya di Pulau Jawa," ucapnya saat itu.

ANTARA

Berita terkait

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

21 menit lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

4 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

5 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

8 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

8 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

9 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

9 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

12 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

13 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya