Misa Natal Dimajukan Agar Tak Ganggu Salat Jumat  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 25 Desember 2015 18:16 WIB

Ilustrasi Ibadah/misa. REUTERS/Samsul Said

TEMPO.CO, Malang - Senandung pujian sayup-sayup terdengar dari mimbar Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, Malang. Para jemaat khusyuk berdoa dan bersenandung pujian kelahiran Sang Juru dalam misa Natal, Jumat, 25 Desember 2015. Peringatan Natal tepat dengan hari Jumat, waktu bagi umat Islam menunaikan salat Jumat.

Gedung GPIB Immanuel berhimpitan dengan Masjid Agung Jami' Malang. Antara gedung gereja dengan bangunan masjid hanya dipisahkan gedung kantor asuransi. Lokasi gereja dan masjid berada di tengah kota, tepat di barat Alun-alun Kota Malang.

Bertetangga, kedua tempat ibadah itu terjaga kerukunan dan merawat toleransi. Buktinya hari ini ibadah pada 08.00-10.30 WIB, sehingga tak mengganggu ibadah salat Jumat. "Misa Natal berlangsung khidmat sedangkan salat Jumat juga berjalan sesuai jadwal," kata Ketua GPIB Immanuel Erick Pattipeilonny.

Majelis Jemaat GPIB Immanuel berkirim surat kepada Takmir Masjid Agung Jami'. Surat berisi pemberitahuan jika pelaksanaan ibadah Natal dan tahun baru bertepatan dengan salat Jumat. Misa Natal dimajukan jadwalnya agar tak menganggu salat Jumat.

Surat ditandatangani Ketua Majelis Jemaat, pendeta Emmawati Y. Boule, dan Sekretaris Majelis Jemaat, pendeta Marthen Seipattiseum. Kedua pengurus rumah ibadah tersebut secara intensif berkomunikasi untuk urusan ibadah. Tujuannya untuk mewujudkan toleransi dan merawat keberagaman.

"Saat misa Natal jemaat membeludak. Bisa mencapai 700 orang," katanya. Jemaat misa Natal bertambah karena saat Natal umat kristiani di sejumlah kota pulang kampung ke Malang. Sedangkan rata-rata jemaat di gereja yang dibangun 1861 ini sekitar 200 orang.

Ketua Ta'mir Masjid Agung Jami' Zainuddin A. Muhit menjelaskan kerukunan umat harus terus dijaga dan dirawat. Bahkan harus diturunkan ke generasi berikutnya. "Selama bertetangga hubungannya baik, tak ada gesekan," ujarnya.

Masjid Jami' berdiri 1874, dan mengalami perluasan pada 1902. Masjid tiga lantai ini menampung 7.000 jemaah. Kadang jemaah meluber sampai ke kawasan alun-alun. Bahkan saat Salat Idul Fitri jemaah membeludak sampai menggunakan halaman Gereja Katolik Kayu Tangan yang berjarak 200 meter dari masjid.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

14 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

29 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

29 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Layani 14,8 Juta Penumpang KRL Selama Periode Natal dan Tahun Baru

9 Januari 2024

KAI Commuter Layani 14,8 Juta Penumpang KRL Selama Periode Natal dan Tahun Baru

Selama hari libur Nataru data volume pengguna tertinggi pada 30 Desember 2023 yaitu sebanyak 859.564 penumpang KRL.

Baca Selengkapnya

Akhir Libur Nataru, 500 Ribu Kendaraan Telah Kembali ke Jabotabek

3 Januari 2024

Akhir Libur Nataru, 500 Ribu Kendaraan Telah Kembali ke Jabotabek

Jasa Marga mencatatkan sebanyak 515.778 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru, 34 Ribu Orang Penumpang Naik Kereta dari Yogyakarta

3 Januari 2024

Tahun Baru, 34 Ribu Orang Penumpang Naik Kereta dari Yogyakarta

PT KAI (Daop) 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 34.034 orang naik kereta api (KA) dari seluruh stasiun di wilayah tersebut pada Senin, 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Layani 220.227 Penumpang pada Natal dan Tahun Baru

3 Januari 2024

Kereta Cepat Whoosh Layani 220.227 Penumpang pada Natal dan Tahun Baru

PT KCIC mengapresiasi minat masyarakat yang menjadikan Whoosh sebagai pilihan utama selama libur Nataru.

Baca Selengkapnya