Johan Budi Berharap Pemimpin Baru KPK Dipercaya Publik

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 22 Desember 2015 06:51 WIB

Kelima pimpinan baru KPK Agus Rahardjo (tengah) berfoto bersama dengan pimpinan lama disela acara serah terima jabatan di Gedung KPK, 21 Desember 2015. Kelima pimpinan baru KPK diantaranya Agus Rahardjo dan Wakil Ketua Laode Muhammad Syarif, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata dan Saut Situmorang tersebut menggantikan Pimpinan KPK yang sebelumnya yakni Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua Bambang Widjojanto, Zulkarnaen, Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja beserta Pelaksana tugas pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki, Johan Budi dan Indriyanto Seno Adji yang telah habis masa jabatannya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi berharap pemimpin baru komisi antirasuah dipercaya publik. "Besar harapan kami pimpinan KPK yang baru semakin maju dan dipercaya publik," kata Johan saat memberi sambutan dalam acara serah-terima jabatan di KPK, Senin, 21 Desember 2015.

Johan juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat jika para pemimpin KPK periode 2011-2015, baik yang definitif maupun yang sementara, banyak salah. "Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan, baik pihak eksternal maupun internal KPK, sebagai manusia, ada gesekan-gesekan, terjadi ketidaksamaan pandangan atau pendapat, mohon dimaafkan secara ikhlas," ucapnya.

Johan berpesan kepada pegawai KPK agar senantiasa mendukung pimpinan KPK yang baru. Tanpa pimpinan, ujar dia, KPK tidak bisa bekerja.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengapresiasi semua pemimpin dan pegawai KPK. Menurut dia, KPK merupakan institusi yang sangat dihormati dan dihargai di Indonesia. "Kami, pimpinan baru, tentu membawa beban ini, harus menjaga kebaikannya, menjaga marwahnya, supaya dapat menjadi role model untuk institusi lain. Sungguh banyak yang perlu kami teladani," tutur mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah itu.

Saat masih di LKPP, Agus menyamakan simbol LKPP dengan KPK. Dia mengaku banyak yang bertanya tentang kesamaan warna merah huruf K pada LKPP dengan P pada KPK. "Itu sebenarnya niru KPK. Saya pengin LKPP seperti KPK yang dihormati," katanya.

Agus juga menyatakan pemberitaan media tentang KPK sangat intensif. "Pak Johan juga mengatakan ada kejaksaan melakukan penangkapan tapi enggak ada yang covering. Tolong, kami dibantu memperluas program-program yang dilakukan KPK," ujarnya.

LINDA TRIANITA




Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

23 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya