Anggota fraksi PKS Sohibul Iman, saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/2). Fraksi PKS secara resmi menetapkan Mohamad Sohibul Iman sebagai wakil ketua DPR menggantikan M Anis Matta yang telah menjabat sebagai Presiden PKS. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Imam mengaku belum berkomunikasi dengan partai-partai anggota koalisi nonpemerintah atau Koalisi Merah Putih (KMP) terkait dengan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin sore, 21 Desember 2015. "Kan ini adalah aktivitas yang dilakukan masing-masing partai. Nanti kami bicara lagi dengan KMP. Saya belum memberi tahu," kata Sohibul setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka.
Sohibul berujar, PKS tidak memiliki kewajiban memberi tahu KMP lebih dulu. Sebab, langkah menemui Jokowi tersebut merupakan kebijakan internal PKS. Meski begitu, tutur dia, PKS akan menyampaikannya kepada anggota KMP setelah bertemu dengan Jokowi.
Sohibul menegaskan, PKS tidak akan bergabung dengan pemerintah dan tetap menjadi oposisi walaupun ia sudah bertemu dengan Jokowi. Menurut dia, pertemuan dengan Jokowi hanya silaturahmi.
Mengenai komitmen PKS pada masa mendatang, Sohibul enggan berandai-andai. Menurut dia, saat ini PKS berkomitmen bersama dengan KMP. "Jangan meramal. Komitmen hari ini adalah KMP," katanya. Dia menjelaskan, meski PKS berbeda kubu dengan koalisi pro-pemerintah, silaturahmi harus terus terjalin.
Senin sore tadi, sejumlah pengurus PKS menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Selain Sohibul, Ketua DPP PKS Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Al Muzamil Yusuf; Bendahara Umum Mahfudz Abdurahman; Wakil Sekretaris Jenderal Mardani Ali Sera; serta Kepala Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan Ledya Hanifah terlihat dalam rombongan PKS. Mereka tiba di Istana sekitar pukul 16.45 dan langsung menemui Presiden.