Emil Salim: Pemerintah Harus Tolak RUU Pertembakauan

Reporter

Senin, 21 Desember 2015 16:11 WIB

Ilustrasi Tembakau. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Emil Salim meminta pemerintah menolak Rancangan Undang-Undang Pertembakauan yang diusulkan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat. “Bencana yang dibawa RUU Pertembakauan ini amat besar,” katanya dalam diskusi Kaleidoskop Pengendalian Konsumsi Rokok di Indonesia, Quo Vadis FCTC di Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 21 Desember 2015.


Menurut Emil, pemerintah seharusnya memfokuskan pengendalian konsumsi produk tembakau. Musababnya, saat ini jumlah perokok Indonesia berada di peringkat ketiga terbesar dunia setelah Cina dan India.


Emil mempertanyakan Badan Legislasi yang getol mengusulkan RUU Pertembakauan ini. “Padahal padi, jagung, sagu, yang menjadi bahan pangan utama, tidak ada undang-undangnya,” katanya.

Ia menuding orang-orang industri rokok berada di balik munculnya RUU Pertembakauan. “Struktur RUU Pertembakauan semuanya tentang production side, tidak ada sama sekali tentang penanggulangan dampak tembakau. Jadi jelas ini ada industri yang bermain di baliknya,” ujarnya.

Emil menuturkan pertimbangan kesehatan tidak dimasukkan ke RUU Pertembakauan. Pada Pasal 28 disebut ketentuan mengenai pelabelan dikecualikan untuk cerutu, rokok daun, tembakau iris, dan produk olahan lainnya. “Seolah-olah cerutu, rokok daun, tembakau iris lebih aman,” katanya.

Anggota Badan Legislasi dari Fraksi Nasional Demokrat, Taufiqulhadi, membantah ada kepentingan industri di balik usulan RUU Pertembakauan. “Ini murni demi melindungi petani. Saya tidak dibayar industri untuk mengusulkan RUU Pertembakauan ini,” katanya kepada Tempo, 13 Desember 2015.

Namun Ketua Gabungan Perserikatan Perusahaan Rokok Indonesia (GAPPRI) Ismanu Soemiran mengaku sejak awal terlibat dalam pembuatan RUU Pertembakauan hingga diusulkan Badan Legislasi DPR. “Sebelum diusulkan, kami sudah diundang ke Senayan (gedung DPR) untuk membahasnya,” tuturnya pada 16 Desember 2015.

Anggota Badan Legislasi Nasional dari Fraksi PKS, Tifatul Sembiring, mengaku akan mati-matian menolak pembahasan RUU ini. “Fraksi Gerindra dan PPP juga sudah menolak,” ujarnya. Jika cara ini tak ampuh, ia meminta semua komponen pengendalian tembakau berkampanye agar RUU ini tidak gol. “Kita harus membangun opini bahwa tembakau ini merusak kesehatan.”




MARDIYAH CHAMIM| ISTIQOMATUL HAYATI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pegawai Kementerian Komdigi Lindungi Situs-situs Judi Online dari Pemblokiran, DPR: Kelemahan Internal

8 jam lalu

Pegawai Kementerian Komdigi Lindungi Situs-situs Judi Online dari Pemblokiran, DPR: Kelemahan Internal

DPR menilai ada kelemahan dalam pengawasan internal di Kementerian Komdigi, dulu Kominfo, sehingga pegawainya justru melindungi situs judi online.

Baca Selengkapnya

10 Daftar Kementerian yang Mempunyai APBN 2025 Teratas

1 hari lalu

10 Daftar Kementerian yang Mempunyai APBN 2025 Teratas

Belanja kementerian/lembaga atau K/L dalam APBN 2025 direncanakan mencapai Rp1.160,1 triliun.

Baca Selengkapnya

Pimpinan DPR Bahas Kerja Sama Bidang Ekonomi dengan Legislator Korea Selatan

1 hari lalu

Pimpinan DPR Bahas Kerja Sama Bidang Ekonomi dengan Legislator Korea Selatan

Pertemuan antara legislator Indonesia dan Korea Selatan membahas keberlanjutan hubungan kerja sama yang telah terjalin selama 51 tahun.

Baca Selengkapnya

Puan Minta Pemerintah Fokus Selamatkan Pekerja Sritex: Jangan Sampai Ada PHK

1 hari lalu

Puan Minta Pemerintah Fokus Selamatkan Pekerja Sritex: Jangan Sampai Ada PHK

Ketua DPR, Puan Maharani, meminta agar pemerintah fokus membantu karyawan Sritex supaya tak ada PHK.

Baca Selengkapnya

Komisi XII Belum Punya Pimpinan, Wakil Ketua DPR Bilang Masih Tunggu Nama dari Partai

1 hari lalu

Komisi XII Belum Punya Pimpinan, Wakil Ketua DPR Bilang Masih Tunggu Nama dari Partai

Selain nama-nama pimpinan yang belum masuk, kata Adies, hambatan lainnya adalah karena Komisi XII DPR ini komisi yang baru.

Baca Selengkapnya

MK Minta DPR Bikin UU Ketenagakerjaan Baru, Adies Kadir: Kami Harus Bicarakan Dulu

1 hari lalu

MK Minta DPR Bikin UU Ketenagakerjaan Baru, Adies Kadir: Kami Harus Bicarakan Dulu

Wakil Ketua DPR Adies Kadir merespons permintaan MK untuk memisahkan UU Ketenagakerjaan dari UU Cipta Kerja dan membuat UU baru.

Baca Selengkapnya

Pimpinan DPR Bilang Tampung Usulan soal 8 UU Politik Direvisi dengan Metode Omnibus Law

1 hari lalu

Pimpinan DPR Bilang Tampung Usulan soal 8 UU Politik Direvisi dengan Metode Omnibus Law

Anggota Komisi II DPR mengusulkan delapan UU politik agar dipertimbangkan untuk direvisi dengan metode omnibus law.

Baca Selengkapnya

Rapat Perdana Natalius Pigai dengan DPR: Dari Juru Parkir hingga Tambah Pegawai

1 hari lalu

Rapat Perdana Natalius Pigai dengan DPR: Dari Juru Parkir hingga Tambah Pegawai

Menteri HAM Natalius Pigai menghadiri Rapat Dengar Pendapat perdana dengan Komisi XII DPR. Berikut seputar DRP Pigai dengan DPR.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Usulan Anggota DPR Soal Jadi Lembaga Adhoc, Ketua KPU: Kami Ikut Aturan, Lima Tahun

1 hari lalu

Tanggapi Usulan Anggota DPR Soal Jadi Lembaga Adhoc, Ketua KPU: Kami Ikut Aturan, Lima Tahun

Ketua KPU Mochammad Afifuddin merespons usulan salah satu anggota DPR agar KPU diubah menjadi lembaga adhoc dua tahun saja.

Baca Selengkapnya

Komisi XIII DPR Janji Segera Bahas RUU PPRT

1 hari lalu

Komisi XIII DPR Janji Segera Bahas RUU PPRT

Menurut Willy Aditya, tidak ada alasan untuk menunda pengesahan RUU PPRT.

Baca Selengkapnya