Usut Majalah Lentera, Kejaksaan Dikecam  

Senin, 21 Desember 2015 08:54 WIB

Majalah Lentera.

TEMPO.CO, Semarang - Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Jawa Tengah mengecam tindakan Kejaksaan Negeri Salatiga yang akan mengusut majalah Lentera edisi III/2015 yang mengangkat tema “Salatiga Kota Merah”. Ketua PBHI Jawa Tengah Kahar Muamalsyah menduga ada upaya kriminalisasi terkait dengan pengusutan majalah tersebut.

“Sepertinya ada usaha kriminalisasi yang dilakukan Kejaksaan terhadap majalah Lentera,” kata Kahar kepada Tempo, Senin, 21 Desember 2015.

Majalah Lentera diterbitkan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada Oktober lalu dengan tema utama menelusuri jejak sejarah peristiwa pembantaian Partai Komunis Indonesia 1965 di Salatiga.

Kahar mendesak agar Kejaksaan menghentikan proses hukum terhadap LPM Lentera. Apalagi LPM Lentera adalah bentuk kebebasan dan kreativitas mahasiswa dalam membuat sebuah karya dan dilindungi dengan Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Pers.

Menurut dia, jika ada pihak yang tak terima atas laporan LPM Lentera, bisa menggunakan proses penyelesaian melalui Dewan Pers dan jalur Undang-Undang Pers. Kahar khawatir, jika Kejaksaan mengusut LPM Lentera, akan memberangus kebebasan berekspresi yang dilindungi undang-undang.

“Kejaksaan akan semakin blunder karena mengusut sesuatu yang sebenarnya baik. Lebih baik Kejaksaan memprioritaskan penanganan perkara-perkara yang lebih penting demi kepentingan publik,” ujarnya.
|
Kejaksaan Negeri Salatiga diketahui ingin mengusut majalah Lentera karena mengirimkan surat kepada Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. Surat bernomor B.1564/03.20/Dsp.I/12/2015 tertanggal 1 Desember 2015 yang ditandatangani Kepala Kejaksaan Negeri Salatiga Suwanda itu meminta Dekan Ilmu Budaya Undip meneliti isi majalah Lentera.

“Sehubungan dengan diterbitkannya barang cetakan berupa majalah Lentera edisi 03/2015 dari Lembaga Pers Mahasiswa Fiskom UKSW Salatiga yang bertemakan ‘Salatiga Kota Merah’ yang diduga mengganggu ketertiban dan ketenteraman umum (bertentangan dengan ketentuan hukum positif maupun nilai-nilai dan prinsip-prinsip hidup yang berlaku di masyarakat),” demikian petikan isi surat tersebut.

Kepala Kejaksaan Negeri Salatiga Suwanda membenarkan telah mengirim surat permohonan bantuan penelitian dan penjelasan kepada Dekan FIB Undip. Namun dia mengatakan belum ada keputusan apakah Kejaksaan akan kembali mengusut majalah tersebut secara hukum.

Menurut dia, untuk mengetahui majalah tersebut melanggar hukum atau tidak, pihaknya meminta Fakultas Ilmu Budaya Undip untuk mengkajinya. “Supaya mengkaji isi (Lentera), kira-kira membahayakan atau tidak,” tutur Suwanda. Sebab, kata dia, dalam majalah tersebut ada gambar palu dan arit yang identik dengan Partai Komunis Indonesia.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Dugaan Intimidasi, Dua Pria Berbadan Tegap Datangi Kantor PBHI Malam-Malam

18 Januari 2023

Dugaan Intimidasi, Dua Pria Berbadan Tegap Datangi Kantor PBHI Malam-Malam

Dua orang berbadan tegap mendatangi kantor PBHI mengaku hendak ke salon dan ogah memberikan identitasnya

Baca Selengkapnya

Ketua PBHI Curigai 2 Pria Anggota Polri Susupi Kantornya

18 Januari 2023

Ketua PBHI Curigai 2 Pria Anggota Polri Susupi Kantornya

Ketua PBHI Julius Ibrani, mengatakan dua pria dicurigai anggota polisi mengintai dan masuk ke kantor PBHI pada Senin malam, 16 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Lapas Tangerang, PBHI: Pemerintah Abai Hak Asasi Manusia

10 September 2021

Kebakaran Lapas Tangerang, PBHI: Pemerintah Abai Hak Asasi Manusia

Lebih lanjut PBHI juga menyoroti kondisi ketidaklayakan huni yang terjadi pada luas ruang sel dan prasarana di dalam Lapas Tangerang yang terbakar itu

Baca Selengkapnya

PBHI Kecam Penangkapan 3 Paralegal saat Demo Pimpinan Militer Myanmar

26 April 2021

PBHI Kecam Penangkapan 3 Paralegal saat Demo Pimpinan Militer Myanmar

PBHI meminta Jokowi bekerja sama dengan negara-negara ASEAN memastikan investigasi pimpinan Junta Militer Myanmar yang terlibat dalam aksi kekerasan.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Transparansi Voting Hakim MK

7 Februari 2019

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Transparansi Voting Hakim MK

Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Mahkamah Konstitusi (MK), mendesak transparansi dalam pemilihan atau voting hakim MK.

Baca Selengkapnya

Diadukan PBHI, Ketua MK Arief Hidayat Siap Jelaskan ke Dewan Etik

1 Maret 2018

Diadukan PBHI, Ketua MK Arief Hidayat Siap Jelaskan ke Dewan Etik

Arief Hidayat mengaku siap hadir jika dipanggil Dewan Etik MK berhubungan dengan pengaduan PBHI.

Baca Selengkapnya

Advokat Fredrich Yunadi Jadi Tersangka, PBHI: Harus Jadi Pelajaran

19 Januari 2018

Advokat Fredrich Yunadi Jadi Tersangka, PBHI: Harus Jadi Pelajaran

Publik, kata Koordinator PBHI Totok, dapat menilai bahwa cara yang digunakan Fredrich saat mendampingi Setya Novanto dilakukan dengan niat tidak baik.

Baca Selengkapnya

Pansel Hakim Konstitusi Harus Waspadai Mafia Sengketa Pilkada

22 Februari 2017

Pansel Hakim Konstitusi Harus Waspadai Mafia Sengketa Pilkada

Tahun ini adalah tahun pesta politik dengan 101 pilkada serentak. Terdapat potensi besar sengketa pilkada yang akan diajukan ke MK.

Baca Selengkapnya

4 Korban Selamat dari Perdagangan Manusia, Ini Kronologinya

6 September 2016

4 Korban Selamat dari Perdagangan Manusia, Ini Kronologinya

Berawal dari laporan salah satu orang tua korban ke Polsek Pancoran, terungkap praktek perdagangan manusia di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Advokat Siap Dampingi Jurnalis Terkena Kasus Ketenagakerjaan

24 Agustus 2015

Advokat Siap Dampingi Jurnalis Terkena Kasus Ketenagakerjaan

Persoalan ketenagakerjaan pekerja media sangat banyak, seperti kasus pemutusan hubungan kerja jurnalis yang sewenang-wenang.

Baca Selengkapnya