Budi Waseso: Napi Narkoba Freddy Budiman Masuk Penjara Buaya  

Jumat, 18 Desember 2015 20:28 WIB

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menempelkan stiker anti penggunaan narkoba di salah satu mini market dijalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, 26 November 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Narkotika Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman seharusnya ditempatkan di sebuah ruang isolasi di sebuah pulau terluar yang dijaga oleh buaya. Menurut dia, Freddy tidak pernah merasa jera karena hingga saat ini masih mengedarkan narkoba di dalam Nusakambangan.

“Bayangkan, Freddy Budiman sampai hari ini masih bisa bergerak, mengedarkan, bahkan berhubungan. Itu hasil pantauan kami,” kata Budi saat ditemui Tempo di kantornya, Kamis, 10 Desember 2015.

Budi mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, BNN terbentur dengan aturan jika akan melakukan penyergapan ke dalam Nusakambangan. “Kalau kami mau masuk, pasti ada prosedur segala macam. Akhirnya, sudah hilang barang bukti dan lainnya,” katanya.

Saat ini, kata Budi, BNN tengah melakukan kerja sama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk bisa melakukan penindakan di dalam penjara. Selain itu, kerja sama juga menyangkut gagasan penjara buaya. Rencananya, penjara ini akan dibuat di sebuah pulau terluar.

Menurut Budi, ide penjara buaya tercetus saat dia diprotes Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly karena penuhnya lembaga pemasyarakatan oleh para terpidana narkoba. “Tiga minggu saya menjabat Kepala BNN, saya menyumbang 1.523 tersangka seluruh Indonesia. Saya diprotes Menkumham yang lapor ke Presiden bahwa kalau Kepala BNN aktif begini, akan ada masalah baru,” katanya.

Dalam rapat itu, Budi menyampaikan ide untuk menempatkan bandar narkoba kelas kakap di suatu tempat yang tidak dijaga manusia. Dia mencontohkan suatu pulau bisa dibuat sungai yang diisi ratusan buaya ganas. “Pak Presiden dan Menteri Yasonna bilang ada-ada saja. Saya pun jelaskan konsepnya,” katanya.

Tak hanya buaya, Budi juga mengusulkan dibuat lagi sungai buatan yang diisi ikan piranha. Menurut Budi, mendengar usul itu,Presiden Jokowi sempat heran. Menurut dia, ikan piranha sangat cocok karena sangat agresif. “Masuk tangan sedikit sudah dihajar sama mereka. Ring berikutnya bisa dikasih harimau,” ujarnya.

Budi mengaku Presiden Jokowi cukup antusias dengan ide tersebut. Hingga saat ini, dia diminta Jokowi merealisasikan ide penjara buaya. Tim BNN pun bekerja sama dengan Kemenkumham mencari pulau-pulau kecil yang pas untuk dijadikan tempat penjara buaya. “Kalau ketemu, dipotret lalu kami bahas bersama,” katanya.



ANGGA SUKMAWIJAYA

Berita terkait

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

18 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

29 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

29 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

30 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

41 hari lalu

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat langkah pencegahan peredaran narkoba melalui pulau kecil perbatasan.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

54 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan

29 Februari 2024

Anggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan

BNN Provinsi menangkap anggota DPRD NTT karena mengkonsumsi sabu. Tidak dihukum, tapi diminta menjalani rehabilitasi rawat jalan.

Baca Selengkapnya

Pria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN

28 Januari 2024

Pria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN

Pria berinisial AR sudah menjadi target BNN Tanjung Jabung Timur karena diduga menjadi pengedar narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

KDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi

14 Januari 2024

KDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi

Kasus KDRT berulang, istri pegawai BNN kembali damai dengan suaminya untuk kasus kekerasan terkini yang dilaporkannya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol

8 Januari 2024

Polisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol

Peristiwa KDRT dalam rumah tangga di Jatiasih, Bekasi, ini viral di media sosial karena, antara lain, terjadi di hadapan anak-anak mereka.

Baca Selengkapnya