Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Badrodin Haiti saat mengisi kuliah umum dengan judul Reaktualisasi Nilai-nilai Kebangsaan dalam Membangun Masyarakat Demokratis di aula Sport Center Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, 6 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti berharap Komisi Pemberantasan Korupsi menempatkan Basaria Panjaitan di bidang penindakan. Badrodin mengatakan Basaria memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang penyidikan.
"Basaria kan punya kompetensi di penyidikan. Harapan saya, ia ditempatkan di bagian itu," katanya, Jumat, 18 Desember 2015. "Tapi tentu itu kewenangan internal KPK yang akan menentukan posisi pimpinan."
Badrodin menjamin adanya pimpinan KPK dari unsur Kepolisian tak akan mempengaruhi kinerja komisi antirasuah itu dalam menindak tegas koruptor. Polri, kata dia, menjamin independensi KPK dalam mengambil keputusan.
"Justru diharapkan semakin mempererat hubungan antarlembaga," ujarnya. Badrodin mengatakan Kepolisian akan segera menonaktifkan Basaria sebagai perwira untuk kemudian mengemban tugas baru sebagai pemimpin KPK.
Basaria terpilih menjadi pemimpin KPK bersama empat calon lain, yaitu Alexander Marwata, hakim ad hoc Tipikor Jakarta Pusat; Saut Situmorang, Staf Ahli Badan Intelijen Negara; Agus Rahardjo, mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan; serta Laode Muhammad Syarif, akademikus Universitas Hasanuddin.