Erupsi Bromo, Satwa Langka Dievakuasi

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 16 Desember 2015 10:13 WIB

Relawan berkomunikasi dengan rekannya saat patroli di kawasan kaldera Gunung Bromo yang berstatus Siaga, Probolinggo, Jawa Timur, 15 Desember 2015. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Lumajang - Erupsi yang berpotensi terjadi pada Gunung Bromo tidak hanya mengancam manusia saja tetapi juga satwa liar yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), Rabu, 16 Desember 2015. "Ketika terjadi erupsi itu (Bromo), yang terkena dampak bukan hanya manusia tetapi juga satwa liar juga," kata Ketua Pro Fauna Indonesia, Rosek Nursahid.

Rosek mengatakan dampak erupsi ini yang juga perlu untuk diantisipasi karena kalau tidak tertangani dengan baik, bisa menimbulkan konflik antara masyarakat dengan satwa liar. "Karena ada beberapa kasus di tempat lain itu (konflik) terjadi," katanya. Rosek mengatakan satwa menjadi indikator penting tentang meningkatnya aktifitas gunung api seperti erupsi. "Karena sudah terbukti secara ilmiah satwa lebih punya insting yang alami ketika ada tanda-tanda alam. Jenis satwa tertentu misalnya macan akan turun dari gunung," ujarnya.

Hal inilah kemudian, kata dia, yang perlu diwaspadai. Ada banyak satwa langka yang berada di habitat di Blok Ireng-ireng yang masuk dalam kawasan TN BTS seperti Lutung Jawa, Macan Tutul, Macan Kumbang, Rusa, Merak, Burung Rangkong, Monyet Ekor Panjang serta banyak jenis satwa lain seperti burung berkicau. Seperti kejadian erupsi di Gunung Kelud dan Merapi, ada Monyet turun sehingga mengganggu masyarakat karena masuk ke perkampungan dan perladangan.

"Pro Fauna mengantisipasi terjadinya hal itu," ujar dia. Terkait dengan peningkatan aktifitas vulkanis Gunung Bromo, Pro Fauna melakukan pemantauan keberadaan satwa liar yang berada di TN BTS. Ada dua tim yang disebar, yakni untuk wilayah Lumajang dan Malang. "Metode yang dilakukan jalan kaki ke dalam hutan, melakukan treking di beberapa jalur yang menjadi tempat perlintasan satwa," katanya. Pemantauan yang dilakukan itu lebih ke pengamatan visual dan tanda-tanda alami semisal ada pergerakan besar-besaran dari satwa.

"Sejauh ini belum ada pengaruh yang signifikan, kami terus memantau di lapangan," kata dia. Hal ini dilakukan agar Pro Fauna tidak terlambat. Walaupun belum terjadi erupsi, Rosek mengatakan mencoba mengantisipasinya. "Ada pemetaan seandainya erupsi, maka langkah-langkah awal apa yang harus kami lakukan untuk mengevakuasi satwa itu atau meminimalkan terjadinya konflik antara satwa dan manusia," katanya. Hal itu juga bisa menjadi bahan informasi untuk TN BTS.

Ihwal teknis evakuasi yang dilakukan terhadap satwa jika terjadi erupsi, Rosek masih belum memutuskan bagaimana metode evakuasi. "Kami belum melihat atau mengetahui satwa apa yang terkena dampak, sehingga metode evakuasi tergantung jenis satwanya, seperti Macan atau Lutung atau Monyet, teknisnya berbeda," kata dia. Sejauh ini belum memutuskan seperti apa metodenya karena dia belum menemukan dampak.

Kalaupun misalnya kemudian dampaknya terjadi pada Lutung. "Biasanya ketika terjadi erupsi, Lutung akan kesulitan mencari pakan, dia akan terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu," katanya. Saat itulah satwa ini akan dipancing dengan memberikan makanan ketika berkumpul. "Beberapa kasus makanannya diberi bius atau penenang, baru kemudian dievakuasi," ujar Rosek.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

13 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

17 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

19 hari lalu

Sembilan Destinasi Wisata Terfavorit Selama Lebaran, Malioboro sampai Bromo

Kemenparekraf mengungkap sejumlah destinasi wisata yang menjadi tujuan utama wisatawan selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

19 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

28 hari lalu

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

31 hari lalu

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Baca Selengkapnya

Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

33 hari lalu

Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

Penutupan sementara bertujuan memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

39 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Gunung Bromo Ditutup untuk Kunjungan Wisatawan saat Hari Raya Nyepi

58 hari lalu

Gunung Bromo Ditutup untuk Kunjungan Wisatawan saat Hari Raya Nyepi

Penutupan kawasan wisata Gunung Bromo dilakukan untuk menghormati Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya