Keterbukaan Informasi, Jokowi: Yang Buruk Tak Bisa Ditutupi

Reporter

Selasa, 15 Desember 2015 16:27 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, 8 Desember 2015. ANTARA/Setpres-Rusman

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini merupakan era keterbukaan informasi sehingga sulit bagi pejabat publik menutupi pelanggaran. "Sangat sulit menutupi hal-hal yang misalnya tidak baik, ya, tidak bisa. Eranya sudah era keterbukaan seperti ini," katanya di Istana Negara, Selasa, 15 Desember 2015.

Jokowi mengaku selalu mengingatkan pejabat di bawahnya untuk menyampaikan informasi apa pun ke publik, termasuk kesulitan dalam mengeksekusi sebuah kebijakan. "Kalau ada kesulitan, sampaikan, dengarkan suara masyarakat karena eranya seperti itu," ujarnya. Presiden menilai pola hubungan antarpejabat pemerintah dan masyarakat sudah berubah. Menurut dia, rakyat selalu menginginkan transparansi dan pemerintah yang interaktif.

Presiden mendesak pemerintah pusat dan daerah, lembaga, serta BUMN berubah menjadi lebih terbuka atau open government. Menurut dia, partisipasi masyarakat sangat penting dalam proses pengambilan kebijakan. "Hanya dengan pemerintah terbuka di semua tingkatan, kita bisa bangun legitimasi, kepercayaan publik," ucapnya.

Untuk merealisasi hal itu, Presiden mengajak semua pejabat menerapkan sistem e-budgeting, e-catalog, sampai sistem arus kas secara elektronik. Dengan sistem ini, kata Jokowi, pemerintah dapat menyampaikan informasi dengan cepat kepada masyarakat.

Hari ini, Presiden memberikan penghargaan kepara lembaga, kementerian, dan badan yang memiliki keterbukaan informasi terbaik. Presiden Jokowi memberikan langsung penghargaan itu. Untuk kategori Badan Publik Kementerian, Kementerian Keuangan menempati peringkat pertama, disusul Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perindustrian.

Untuk kategori Badan Publik Lembaga Negara, yang mendapat penghargaan adalah Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan). Untuk kategori Badan Publik Lembaga Non-Struktural, yang menerima penghargaan adalah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Provinsi Aceh, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur menerima penghargaan untuk kategori Badan Publik Pemerintah Provinsi. Untuk kategori BUMN, yang menerima penghargaan adalah PT Taspen (Persero), PT Biofarma (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Untuk kategori Badan Publik Perguruan Tinggi Negeri, yang menerima penghargaan adalah Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjadjaran.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

5 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

5 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

5 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

7 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

8 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

8 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

9 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

9 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

10 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya