Papa Minta Saham, Jokowi Ingin MKD Dengarkan Publik  

Reporter

Selasa, 15 Desember 2015 13:35 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri rapat terbatas Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 11 Desember 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengatakan Presiden Joko Widodo berharap Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat menghasilkan putusan yang adil esok mengenai dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto.

"Kami tahu bahwa Presiden sangat berharap pada putusan yang fair," kata Teten di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa siang, 15 Desember 2015.

Teten menerangkan, Presiden Jokowi ingin MKD mempertimbangkan fakta-fakta di lapangan sebelum mengambil keputusan. Selain itu, Presiden juga berharap MKD mendengarkan kehendak publik terkait dengan kisruh dugaan pelanggaran etik oleh Ketua DPR Setya Novanto itu. "Bahasanya Presiden, kan lihat fakta, jangan mengingkari kehendak publik," katanya.

SIMAK: Junimart: Sanksi Untuk Setya Novanto Harus Akumulasi


Siang tadi, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya dalam putusan sidang dugaan pelanggaran etik Setya Novanto yang digelar esok. Dalam sebuah konferensi pers di Istana Negara, Jokowi berharap seluruh anggota MKD mendengarkan fakta di lapangan. Ia juga berharap, dalam membuat keputusan, MKD mendengar suara publik. Jokowi mengaku selalu memantau dan mengikuti jalannya sidang-sidang MKD.

Menurut Teten, Jokowi meminta semua pihak untuk cooling down dalam kisruh pembahasan perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia ini. Presiden, kata dia, meminta jangan ada yang menambah kegaduhan. Apalagi keputusan Presiden Jokowi mengenai perpanjangan kontrak Freeport tidak berubah. "Masalah diperpanjang atau tidak akan dibicarakan pada 2019," kata Teten.




ANANDA TERESIA

Berita terkait

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

15 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

18 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

20 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya