Pendiri Golkar, Suhardiman, Tutup Usia

Reporter

Senin, 14 Desember 2015 00:04 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto berjalan keluar ruangan seusai menjalani sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Desember 2015. Sidang etik tersebut terkait pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia yang diduga dilakukan oleh Setya Novanto. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -Salah sorang perintis Partai Golkar, Suhardiman, dikabarkan meninggal dunia. Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) itu meninggal di usia 91 tahun. “Kita merasa kehilangan di tengah gemuruh Golkar dan skandal Papa Minta Saham,” ujar Bendaraha Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, Ahad, 13 Desember 2015.


Bambang mengatakan, kabar kepergian Suhardiman ia peroleh dari anak kandung Suhardiman, Bobby. Dari keterangan Bobby, kata Bambang, Suhardiman meninggal di rumah kediamannya. “Beberapa hari belakangan memang terlihat susah makan, Tapi beliau meninggal karena faktor usia, bukan karena penyakit,” katanya.


Jejak kehidupan Suhardiman tak bisa dilepaskan dari sejarah Golkar. Organisasi yang ia dirikan, SOKSI, merupakan satu dari tiga organ (selain Kosgoro dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) yang memiliki saham atas pendirian Partai Golkar. Di masa kepemimpinan Soeharto, Purnawirawan TNI itu pernah diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung.


Baca: Jokowi Buka Rakernas Soksi


Menurut Bambang, Suhardiman merupakan teladan bagi para kader partai. Ia dikenal sebagai sosok yang mampu mengenyampingkan ego demi masa depan partai. “Keteladanannya layak dijadikan cerminan bagi kondisi Golkar saat ini. Di mana masing-masing tokoh merasa dirinya benar dan mempetahankan egonya tanpa memikrikan partai,” katanya.


Advertising
Advertising

Di mata Bambang, Suhardiman merupakan tokoh pinisepuh yang intuisi politiknya sangat tajam. Saat pemilihan presiden 2014, misalnya, Suhardiman terang-terangan mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, meski saat itu partainya merapat ke pasangan Prabowo Hatta. “Beliau memiliki ketajaman naluri politik yang sangat luar biasa,” ujarnya.


Seperti diketahui, pilihan politik Golkar dalam ajang Pilpres kemarin menyeret Golkar dalam pusaran konflik berkepanjangan. Prahara yang menerpa partai berlambang pohon beringin itu dimulai dengan konflik kepengurusan. Citra Partai Golkar juga tergerus setelah kader mereka, Setya Novanto, terseret skandal pencatutan Presiden Joko Widodo untuk meminta saham PT Freeport.


Baca: Lima Kasus Setya Novanto


Menurut rencana, kata Bambang, jasad Suhardiman akan disemayamkan di rumah kediamannya yang terletak di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Sementra prosesi pengebumian akan dilangsungkan esok siang di komplek makam keluarga yang berada di daerah Cisarua, Bogor. “Beliau berwasiat tak ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan,” kata Bambang.


RIKY FERDIANTO


Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

16 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

25 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

29 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

35 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

41 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya