Canda Jokowi ala Stand-Up Comedy tentang Istri dan Insinyur

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 12 Desember 2015 17:16 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan arahannya pada acara pembukaan Kongres XX Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Tahun 2015 di Jakarta, 12 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam setiap pidato pembukaan di sebuah acara resmi, Presiden Joko Widodo kerap melontarkan sebuah guyonan. Candaan dan ujarannya kerap mengocok perut hadirin.

Canda Jokowi kali ini terlontar dalam pembukaan Kongres Persatuan Insinyur Indonesia, yang diselenggarakan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat. Presiden memberi pengantar serupa dengan stand-up comedy di hadapan ratusan insinyur yang hadir.

Misalnya, Jokowi membuka dengan sebuah lelucon istrinya, Iriana Widodo, yang sempat berbisik kepadanya sebelum menghadiri acara kongres insinyur itu. "Tadi, sewaktu saya mau masuk ke hotel, istri saya berbisik dan bertanya, 'Saya bukan insinyur, boleh masuk enggak ya?'," katanya, menirukan ucapan Iriana, Sabtu, 12 Desember 2015.

Dengan bercanda, Jokowi meyakinkan istrinya bahwa izin masuk ke kongres harus berdasakan persetujuan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Bobby Gafur Umar. "Saya bilang, 'Boleh, nanti saya izin ke Pak Bobby. Kalau tidak boleh, ya, nanti tunggu di mobil'," tuturnya. Sontak, seluruh peserta yang hadir dalam acara itu tertawa terbahak-bahak.

Dalam pidatonya itu, Jokowi memberikan semangat optimisme kepada para insinyur untuk bersaing di era keterbukaan seperti saat ini. "Tapi memang itu tak bisa kita tolak lagi keterbukaan. Sudah tak bisa ditolak lagi arus barang," ucapnya.

Kepada para insinyur itu, Jokowi juga bercerita saat pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama beberapa waktu lalu. Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia berniat masuk Trans Pacific Partnership (TPP).

Namun, kata Jokowi, belum juga dokumen perjanjian kerja sama TPP dibuat, banyak kritik dari berbagai kalangan di dalam negeri. "Di Tanah Air banyak teriak, kita rugi, kita enggak untung. Wong saya kan ngomong baru akan. Dokumennya saja belum masuk parlemen kok," ucapnya.

Jokowi mengatakan, pada era keterbukaan seperti saat ini, memang tidak tertutup kemungkinan Indonesia harus bergabung dalam suatu kerja sama perdagangan internasional. Tujuannya adalah mengurangi bea masuk produk perdagangan. Namun, dia berharap, sebelum itu direalisasi, Indonesia harus kuat dalam sektor perdagangan.

"Kalau kita tak bergabung dengan TPP, ke Amerika dan temen-temannya barang kita dikenai 20 persen," katanya. "Sebenarnya yang harus dipikirkan bukanlah masuk TPP atau tidak, ada yang lebih penting dari hal itu, yakni kita harus bersiap diri memasuki era persaingan. Ini adalah kalkulasi hitung-menghitung. Semoga hitungan kita benar."

REZA ADITYA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya