Pemerintah Tak Serius Tindak Lanjuti Temuan BPK

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 11:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dinilai tidak serius dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Tidak ada bedanya antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan di masa sebelumnya,” ujar Ketua BPK Satrio B. Joedono kepada pers seusai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz di Istana Wapres, Rabu (10/4). “Kalau kita memperbandingkan tabel-tabel presentase penyimpangan dari semester satu ke semester berikutnya, maka tidak ada perbedaan antara signifikan antara pemerintah yang kita periksa dari Orde Baru ke pemerintahan yang sekarang ini,” kata Satrio seraya memperlihatkan buku putih berisi laporan kerja BPK kepada DPR. Kedua, kata Joedono, ditemukan indikasi adanya temuan yang berulang-ulang. “Setiap kali berulang terus, berarti tidak ditindaklanjuti dan diulangi terus,” terang Satrio. Dibantu oleh salah seorang stafnya, Satrio menyebutkan contoh indikasi tersebut ditemukan di dalam pengadaan barang dan jasa. Menurut penjelasan yang diberikan, apabila tahun lalu semua prosedur, menurut keputusan presiden (Keppres), akan dilaksanakan, tahun ini ternyata tidak dilaksanakan juga. “Merata, semua departemen lah,” kata Satrio tanpa mau menyebutkan secara spesifik lembaga yang dimaksud di dalm contohnya. Satrio sendiri mengaku menghadap ke Wapres untuk menyerahkan hasil pemeriksaan BPK semester II tahun 2001. Diterangkan pula bahwa penyerahan tersebut (kepada DPR) akan dijadikan semakin rutin dan reguler di setiap semesternya. “Oleh wapres dicatat bahwa dengan timbulnya kebiasaan baru tersebut maka sedikit demi sedikit masyarakat telah mulai mengakui eksistensi BPK sebagai lembaga tinggi negara yang independen,” terang Satrio. Dalam kesempatan itu pula, Satrio dengan ditambahkan oleh anggota BPK lainnya, mengemukakan bahwa mulai semester I tahun 2003 mendatang, BPK akan memeriksa seluruh laporan keuangan BUMN. Hal ini, menurut Satrio, menyusul rekomendasi dari DPR dalam sidang tahunannya yang lalu bahwa BPK adalah satu-satunya badan pemeriksa keuangan di Indonesia. Diterangkan juga alasan mengapa baru mulai tahun depan BPK memiliki tugas memeriksa laporang keuangan BUMN. Dia menjelaskan tiga faktor mengenai hal itu. Selain keberadaan BPKP yang dinilainya merebut kompetensi BPK, Satrio juga menyebutkan perihal keterbatasan tenaga dan dana. “Kendala utama ialah terbatasnya tenaga untuk bekerja karena tenaga kita itu dibandingkan dengan entitas-entitas yang harus dikerjakan sangat kurang,” terang dia. (Wuragil-Tempo News Room)

Berita terkait

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

2 menit lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

3 menit lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

6 menit lalu

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

Hakim MK kembali menegur KPU RI karena tidak membawa bukti berupa hasil noken atau formulir C Hasil Ikat Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

12 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

13 menit lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Cegah Kejadian Asusila, DKI Utus 35 Personel Gabungan Jaga RTH Tubagus Angke

24 menit lalu

Cegah Kejadian Asusila, DKI Utus 35 Personel Gabungan Jaga RTH Tubagus Angke

Langkah Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan keamanan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat untuk mencegah kejadian asusila di fasilitas publik.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

24 menit lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Erick Thohir Ingin Persiapan Hadapi Guinea Lebih Optimal

29 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Erick Thohir Ingin Persiapan Hadapi Guinea Lebih Optimal

Erick Thohir ingin persiapan Timnas Indonesia menghadapi playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea, pada 9 Mei mendatang berjalan optimal.

Baca Selengkapnya

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

29 menit lalu

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

Penambahan perjalanan bakal membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 336 perjalanan setiap harinya

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

30 menit lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya