Presiden COP21 Paris Bentuk Tim 14, Indonesia Tak Terlibat  

Senin, 7 Desember 2015 13:44 WIB

Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, Psaat konferensi pers terkait Konferensi Perubahan Iklim (COP21) di Le Bourget, Paris, 28 November 2015. REUTERS/Jacky Naegelen

TEMPO.CO, Paris - Presiden Conference of Parties (COP) ke-21 Laurent Fabius membentuk tim fasilitator untuk mendobrak kebuntuan di Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Paris. Fasilitator itu beranggotakan menteri dari 14 negara anggota UNFCCC.

Pada hari Minggu sore, 6 Desember 2015, waktu Paris, sebagian menteri itu melakukan rapat tertutup. “Tim fasilitator ini bertanggung jawab membantu kami untuk memastikan COP berjalan sukses,” kata Laurent Fabius yang menjabat Menteri Luar Negeri Prancis dan tuan rumah COP yang berlangsung pada 30 November sampai 11 Desember 2015 ini.

Isu besar yang mengganjal persidangan pekan pertama adalah soal target jangka panjang penurunan emisi di atmosfer. Perdebatan keras terjadi antara kelompok negara yang ingin batas kenaikan suhu global tidak lebih dari 2 derajat Celcius dan kelompok yang berkukuh batas adalah 1,5 derajat. Negara miskin dan kepulauan bakal terkena dampak paling parah jika kenaikan suhu terlalu tinggi.

Perdebatan itu untuk mengakomodasi prinsip shared responsibility (tanggung jawab menurunkan emisi gas-gas rumah kaca) dan differentiated capability (kemampuan tiap negara melakukan penurunan emisi) yang dapat diterima semua pihak.

Dua hal itu sangat penting karena bakal merefleksikan keadilan dan kesetaraan dalam perjanjian bersejarah yang diharapkan tercapai di akhir pertemuan COP21. Termasuk dalam isu ini soal pembahasan pendanaan iklim (climate financing) dari negara maju kepada negara berkembang yang selama ini menjadi korban. Perjanjian ini bakal menggantikan Protokol Kyoto.

Ke-14 fasilitator itu adalah:

* Menteri Luar Negeri Gabon Emmanuel Issoze-Ngondet serta Menteri Luar Negeri dan Sekretaris Negara di Kementerian Lingkungan Jerman Jochen Flasbarth, bertanggung jawab untuk "mekanisme pelaksanaan" (pembiayaan, teknologi, dan kapasitas);

* Menteri Lingkungan Hidup Brasil Izabella Texeira dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, bertanggung jawab untuk tema diferensiasi;

* Menteri Lingkungan dan Perubahan Iklim Norwegia Tine Sundtoft dan Menteri Pelayanan Publik, Pembangunan Berkelanjutan, Energi, dan Iptek Saint Lucia James Fletcher, bertanggung jawab untuk tema ambisi;

* Menteri Lingkungan Hidup Gambia PA Ousman Jarju dan Sekretaris Negara untuk Energi dan Perubahan Iklim Inggris Raya Amber Rudd, bertanggung jawab atas tindakan pra-2020 (tidak termasuk pembiayaan yang akan dibahas dalam mekanisme pelaksanaan pra-2020).

Keempat tema itu mulai dibahas sejak Minggu sore, 6 Desember 2015 waktu Paris.

Selain itu, bakal dilakukan konsultasi informal untuk tema-tema berikut:
* Menteri Lingkungan Bolivia René Orellana dan Menteri Iklim dan Lingkungan Swedia Åsa Romson, bertanggung jawab untuk tema adaptasi;

* Menteri Negara Lingkungan Hidup Peru sekaligus Presiden COP ke-20 Manuel Pulgar Vidal, bertanggung jawab untuk preambul. Dia juga akan melakukan misi dalam hubungannya dengan wakil-wakil masyarakat sipil atas nama Presiden COP21.

* Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Kanada Catherine McKenna dan Menteri Lingkungan Hidup Ekuador Daniel Vicente Ortega Pacheco, serta Menteri Negara, Utusan khusus untuk Energi dan Perubahan Iklim Uni Emirat Arab Sultan Ahmed Al Jaber juga menjadi anggota tim fasilitator. Misi mereka akan dimulai Senin, 7 Desember 2015.

Indonesia tidak terlibat dalam tim 14 ini karena Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya sudah meninggalkan Paris.

UNTUNG WIDYANTO (PARIS)

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

28 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

33 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya