Pilkada Jember Diincar Bandar Judi Kakap, Ini Kata Polisi
Editor
Grace gandhi
Senin, 7 Desember 2015 04:29 WIB
TEMPO.CO, Jember - Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Sabilul Alif mengatakan, pihaknya tengah mengantisipasi maraknya ancaman praktek perjudian dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jember.
"Kami akan mengantisipasi," kata Sabilul saat dihubungi Tempo, Minggu, 6 Desember 2015.
Sabilul mengatakan, cara mengantisipasi perjudian dalam Pilkada Jember ini salah satunya dengan mengerahan Unit Cyber Crime serta Pencucian Uang (money laundry). Namun dia tidak menjelaskan secara detail bagaimana mengantisipasi ancaman perjudian dalam Pilkada Jember.
Seperti diberitakan, Sabtu pagi, 5 Desember 2015, ada indikasi para bandar kelas kakap spesialis pilkada mulai mengincar Pilkada Jember. Sumber Tempo di internal para petaruh kakap Pilkada ini menyebutkan, sejak beberapa hari terakhir, para bandar kakap telah menerjunkan pengecek suara (checker) ke sejumlah daerah di Jember.
Para checker sudah turun ke lapangan untuk memantau pergerakan suara di antara dua pasangan calon. Hasil pengecekan suara itu nantinya bakal dijadikan dasar memasang jago dari salah satu pasangan calon.
Pola pengecekan suara ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pola yang dilakukan lembaga survei. Bedanya, jika lembaga survei menggunakan persentase, para checker menggunakan selisih angka. Dalam pengecekan suara di lapangan, para checker juga berinteraksi dengan para pemilih.
Ada beberapa elemen masyarakat yang dimintai informasi ihwal pasangan calon yang dominan di satu daerah, misal kecamatan. Kalangan masyarakat dari rakyat biasa, kelas menengah, tokoh masyarakat, hingga para penjudi kecil di wilayah tersebut. Pengecekan bahkan sampai pada prediksi berapa kemungkinan yang golongan putih alias tidak memilih dalam pilkada. Dari situ, pasti ketemu pasangan calon yang mana yang bakal unggul.
Setelah petaruh sudah memutuskan memilih jagonya, baru kemudian undangan atau ajakan alias tantangan dilayangkan. Sesama makelar atau checker yang maju menyepakati siapa pasang siapa dan berapa jumlah uang yang bakal dipertaruhkan.
Masing-masing checker ini mempunyai bosnya sendiri-sendiri. Jika deal, bos besar atau petaruh besarnya hanya berkomunikasi melalui telepon untuk menyepakati perjudian itu. Jumlah uang yang dipertaruhkan bisa mencapai miliaran rupiah.
Pilkada Jember masuk dalam agenda pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015. Data Komisi Pemilihan Umum Daerah Jember menyebutkan jumlah pemilih tetap di Pilkada Jember sebanyak 1,89 juta orang, terdiri atas 935.935 laki-laki dan 956.500 perempuan.
Sedangkan jumlah tempat pemungutan suara sebanyak 4.347. TPS tersebut tersebar di 248 desa dan kelurahan di 31 kecamatan se-Kabupaten Jember.
Ada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam Pilkada Jember. Pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto dan Faida-Abdul Muqit Arief yang didukung enam partai politik, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat.
Sedangkan pasangan Faida-Abdul Muqit Arief didukung empat partai politik, yakni Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
DAVID PRIYASIDHARTA