Menteri kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek melihat Jenazah dokter Dionisius Giri Samudra atau Andra tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 13 November 2015. Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada Andra dengan penghargaan Ksatria Bakti Husada. TEMPO/ Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek hari ini melepas 553 orang dari Tim Nusantara Sehat. Tim yang terdiri atas ratusan tenaga kesehatan itu akan diberangkatkan ke berbagai pelosok Tanah Air untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, Minggu, 6 Desember 2015.
Nila mengatakan Nusantara Sehat merupakan sebuah upaya peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil. "Setiap daerah terdiri atas 5-9 tenaga kesehatan," kata Nila dalam sambutannya pada acara Hari Kesehatan Nasional ke-51 di silang Monas, Jakarta.
Tim itu terdiri atas dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli laboratorium medik, tenaga gizi, serta tenaga kefarmasian. Mereka juga ditugaskan melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama melalui penerapan cara hidup sehat. Nila mengakui bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki gaya hidup tak sehat. "Padahal penyakit itu bisa dicegah dengan gaya hidup."
Dalam acara pelepasan itu, Kalla dan Nila juga mengikuti jalan sehat dengan rute silang Monas-perempatan Sarinah-silang Monas. Mereka didampingi beberapa pejabat negara, di antaranya Menteri Badan Perencanaan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.