Ini Alasan Kemenkes Larang Klinik Kanker Warsito

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 6 Desember 2015 06:57 WIB

TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Tangerang — Kementrian Kesehatan meminta Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah menertibkan klinik riset kanker yang dioperasikan PT Edwar Technology yang beralamat di jalan Jalur Sutra, Kavling Spectra 23 BC, nomor 10-12, Alam Sutera, Tangerang. Klinik itu mengembangkan temuan Warsito Purwo Teruno, tentang Electro Capacitance Volume Tomography (ECVT) untuk mendiagnosa kanker dan Electro Capacitance Cancer Theraphy (ECCT) untuk terapi kanker, Minggu, 6 Desember 2015.

Permintaan penertiban itu dikemukakan Kemenkes melalui surat yang ditujukan kepada wali kota Tangerang, ditandatangani Sekretaris jendral Kementrian Kesehatan, Untung Suseno Sutarjo. Dalam surat itu, disebutkan PT Edwar telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tahapan proses penelitian yang sudah ditetapkan badan penelitian dan pengembangan Kemenkes.

Padahal pada 2012, PT Edwar telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Namun Kemenkes menuding PT Edwar belum memenuhi prosedur penelitian sebagaimana nota kesepahaman yang hasil penelitian untuk menjamin keamanan dan kemanfaatan apabila diterapan pada manusia. “Penggunaan kata klinik harus sesuai standar yang ada dan memiliki ijin operasional yang berlaku. Kami mendorong kiranya Saudara (wali kota Tangerang) supaya menertibkan klinik guna menjamin kepentingan kesehatan masyarakat luas terhadap pratik yang belum terbukti keamanan dan manfaatnya,” ujar Untung dalam suratnya.

Lebih lanjut Untung mengemukanan bahwa PT Edwar telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tahapan proses penelitian yang sudah ditetapkan badan penelitian dan pengembangan Kemenkes. Dalam surat itu disebutkan pula istilah penggunaan klinik tidak sesuai Permenkes nomor 9 tahun 2014. “Istilah penggunaan klinik riset kanker tidak dikenal dalam peraturan tentang kliik. Penggunaan kata klinik harus sesuai standar yang ada dan memiliki ijin opersional yang berlaku,” kata Untung.

Menanggapi surat itu, juru bicara Pemerintah Kota Tangerang Wahyudi Iskandar kepada Tempo mengatakan pembahasan mengenai permintaan tertulis Kemenkes agar menertibkan klinik riset kanker Warsito P. Teruno baru akan dibahas Senin, pekan depan. “Senin, kami rapatkan. Pak Wali akan memanggil Dinas Kesehatan dan menelusuri duduk persoalan sebelum mengambil langkah-langkah,” kata Yudi, Sabtu, 5 Desember 2015.

Sebelumnya seperti ditulis Tempo, Direktur PT Edwar Teknologi, Fauzan Zidni dalam rilis tertulisnya, Selasa, 1 Desember 2015 mengemukakan pengembangan teknologi ala Warsito ini memang masih dianggap kontroversial di dunia medis. Hal ini karena alat ECVT dan ECCT menggunakan gelombang pinggiran (fringing effect method). Pada pengembangan teknologi umumnya hanya memakai gelombang utama.

Sebagai jalan tengah, pada 2012, PT Edwar Technology menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Nota ini guna melanjutkan kegiatan penelitian ECVT untuk pencitraan medis dan penelitian pemanfaatan ECCT untuk terapi kanker. Namun perjanjian kerja sama hingga saat ini masih belum diberikan kepastian. Dengan anggaran pribadi, penelitian ini tetap dilanjutkan. Penelitian untuk membuktikan ECCT dan ECVT dilakukan dengan instansi penelitian lain yang memiliki kredibilitas tinggi.

Penelitian ini telah memperoleh penghargaan B.J. Habibie Technology Award 2015 dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada Kamis, 20 Agustus 2015. Doktor lulusan Teknik Elektro Shizuoka University, Jepang, sekaligus Direktur Edward Technology, Warsito Purwo Taruno, dinilai telah melahirkan inovasi sistem pemindai berbasis medan listrik statis yang diaplikasikan dalam dunia industri dan medis.

AYU CIPTA

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

12 jam lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

1 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

3 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

7 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

7 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

7 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

8 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

8 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya