Ini Isi Kerja Sama Pembuatan Pesawat PT DI dan Korea  

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 4 Desember 2015 16:55 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, saat berbicara di depan awak media, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 26 Mei 2015. Wawasan kebangsaan dalam kurikulum pendidikan ini diharapkan dapat diterapkan dari usia dini. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia memberikan penjelasan rinci mengenai kerja sama dengan pihak Korea Aerospace Industries asal Korea Selatan. "Kami akan kirim 200 orang lebih engineer ke Korea," kata Budi Santoso saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan pada Jumat, 4 Desember 2015.

Budi memberikan keterangan bahwa kerja sama ini untuk menciptakan sebuah purwarupa dari pesawat terbang yang nantinya akan diproduksi di negara masing-masing. "Mengenai desain akan dilakukan di Korea. Orang kami akan ikut dalam proses itu," ujarnya.

Direktur Korea Aerospace Industries Ha Sung Young mengatakan kerja sama yang terjadi adalah kolaborasi antardua lembaga. Mengenai pembagian kerja, ini adalah proyek bersama-sama. "Cost share 20 persen Indonesia dan 80 persen Korea," ucapnya.

Mengenai pembuatan prototipe dari pesawat ini akan lebih sering dilakukan di Korea, sedangkan pembuatan prototipe di Indonesia hanya akan dilakukan sekali. "1-4 di sana (Korea), yang kelima di Indonesia," kata Budi Santoso.

Kerja sama yang memakan biaya sebesar US$ 7,8 miliar ini juga didukung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Ia mengatakan proyek ini adalah proyek jangka panjang, karena itu tidak boleh berhenti meski ia nanti tak lagi menjabat.

"Ini kan baik, kenapa harus ditunda-tunda lagi, ini buat bangsa. Masa, bangsa kita enggak bisa buat pesawat?" tutur Ryamizard. Bagi Ryamizard, yang paling penting adalah bagaimana anak bangsa memiliki penguasaan di bidang teknologi.

Ia sendiri mengingkan pada 2019, harus sudah ada purwarupa yang dihasilkan oleh kerja sama ini. Sedangkan Direktur Utama PT DI berharap pesawat tersebut sudah mulai bisa beroperasi pada 2028.



DIKO OKTARA



Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia memberikan penjelasan rinci mengenai kerja sama dengan pihak Korea Aerospace Industries asal Korea Selatan. "Kami akan kirim 200 orang lebih engineer ke Korea," kata Budi Santoso saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan pada Jumat, 4 Desember 2015.

Budi memberikan keterangan bahwa kerja sama ini untuk menciptakan sebuah purwarupa dari pesawat terbang yang nantinya akan diproduksi di negara masing-masing. "Mengenai desain akan dilakukan di Korea. Orang kami akan ikut dalam proses itu," ujarnya.

Direktur Korea Aerospace Industries Ha Sung Young mengatakan kerja sama yang terjadi adalah kolaborasi antardua lembaga. Mengenai pembagian kerja, ini adalah proyek bersama-sama. "Cost share 20 persen Indonesia dan 80 persen Korea," ucapnya.

Mengenai pembuatan prototipe dari pesawat ini akan lebih sering dilakukan di Korea, sedangkan pembuatan prototipe di Indonesia hanya akan dilakukan sekali. "1-4 di sana (Korea), yang kelima di Indonesia," kata Budi Santoso.

Kerja sama yang memakan biaya sebesar US$ 7,8 miliar ini juga didukung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Ia mengatakan proyek ini adalah proyek jangka panjang, karena itu tidak boleh berhenti meski ia nanti tak lagi menjabat.

"Ini kan baik, kenapa harus ditunda-tunda lagi, ini buat bangsa. Masa, bangsa kita enggak bisa buat pesawat?" tutur Ryamizard. Bagi Ryamizard, yang paling penting adalah bagaimana anak bangsa memiliki penguasaan di bidang teknologi.

Ia sendiri mengingkan pada 2019, harus sudah ada purwarupa yang dihasilkan oleh kerja sama ini. Sedangkan Direktur Utama PT DI berharap pesawat tersebut sudah mulai bisa beroperasi pada 2028.


Berita terkait

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

12 Desember 2023

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

13 November 2023

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

5 Oktober 2023

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

24 Agustus 2023

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

25 Juli 2023

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

Sejarah PT Pindad awalnya dipindahkan ke Bandung terkait situasi dunia yang saat itu dipenuhi peperangan.

Baca Selengkapnya