Kasus Suap Bank Banten, DPRD Ramai-ramai Cuci Tangan

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 21:20 WIB

Petugas penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan barang bukti dugaan suap pengesahan RAPBD 2016 terkait pembentukan Bank Daerah Banten di gedung KPK, Jakarta, 2 Desember 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Serang - Pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap dua pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten dan direktur PT Banten Global Development (BGD) terkait kasus suap rencana pembentukan Bank Daerah Banten, sejumlah anggota DPRD Banten yang duduk di Badan Anggaran ramai ramai mengaku tidak tahu. Mereka mengatakan sejak awal proses pembentukan Bank Banten dilakukan lewat PT BGD dan tidak pernah melibatkan badan anggaran.

“Kita tidak tahu sama sekali prosesnya, sejak awal memang tidak transparan. Makanya ketika tiba tiba ada operasi tangkap tangan oleh KPK kita kaget,” ujar anggota Badan Anggaran DPRD Banten Miptahudin Kamis, 3 Desember 2015.

Menurutnya, selama ini direksi PT BGD hanya melibatkan unsur pimpinan dewan dan komisi III Bidang Keuangan dan Aset dalam semua mekanisme yang dilalui. “Termasuk saat ekspos penyodoran empat nama bank kepada gubernur dan pimpinan dewan untuk diakuisisi,” ujar politisi PKS ini.

Hal senada juga disampaikan anggota badan anggaran lainnya dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Toni Fatoni Mukson. Menurut Toni, bicara PT BGD dan pembentukan bank banten hampir semua anggota badan anggaran tidak banyak yang tahu.

Menurutnya, selama ini badan anggaran hanya membahas terkait penyertaan modal yang sudah disepakati dengan mengacu pada RPJMD. “Berbicara soal adanya suap Bank Banten, apakah ada kaitanya dengan Badan Anggaran, Saya tidak tahu,” ujarnya.

Komisaris Utama PT BGD Zulkarnain juga mengaku tidak tahu menahu soal kasus suap yang dilakukan Dirut PT BGD Ricky Tampinongkol. “Saya sendiri kaget kenapa bisa seperti itu, Saya ini hafal aturan hukum dan Undang-undang. Tapi ko bisa lolos begini,” kata Mantan Kapolda Banten ini.

Zulkarnain mengatakan, pihaknya pihaknya akan segera melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk mengganti dirut PT BGD. “Kalau KPK perlu memanggil saya, panggil saja. Saya akan penuhi panggilan itu,” katanya.

WASI'UL ULUM

Berita terkait

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

1 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

2 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

4 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

11 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

12 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

12 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

17 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

17 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

18 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

20 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya