Sidang MKD, Sudirman Said: Ini Bukan Urusan Pribadi  

Reporter

Rabu, 2 Desember 2015 17:45 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjawab pertanyaan awak media sebelum mengikuti sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 2 Desember 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengungkapkan alasannya melaporkan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla oleh Ketua Dewa Perwakilan Rakyat Setya Novanto kepada Mahkamah Kehormatan Dewan.

Sudirman menegaskan, pelaporan ini merupakan urusan kenegaraan. "Ini bukan urusan pribadi. Secara pribadi, saya tidak ada urusan apa-apa dengan beliau. Kami berteman," kata Sudirman dalam sidang perdana MKD terkait dengan kasus Setya di ruang rapat MKD, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu, 2 Desember 2015.

Menurut Sudirman, sebagai menteri, dia memiliki kewajiban memberantas para pemburu rente. "Pada 26 Oktober, saya dipanggil Pak Presiden. Salah satu pokok pembicaraannya adalah mengenai pemburu rente. Secara eksplisit, saya diberi tugas memberantas ini," ucapnya.

BACA: Papa Minta Saham, Muladi: MKD Semua Orang Setya Novanto

Sudirman pun membantah bukti rekaman yang berisi pembicaraan antara Setya, pengusaha minyak Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin direkam secara ilegal. "Menurut saya, ini bukan penyadapan. Ini hanya seperti mencatat pertemuan saja," ujarnya.

Saat ditanya majelis hakim mengenai pemberian maaf yang pernah diungkapkan Setya kepadanya, Sudirman membantah telah melakukan kesalahan kepada Setya. "Saya tidak merasa memiliki kesalahan apa pun, jadi saya tidak merasa perlu dimaafkan. Apabila tindakan saya melanggar hukum, silakan penegak hukum yang menindak."

BACA: Setya Novanto Dibidik 'Pemufakatan Jahat', Ini Penjelasannya

Hari ini, MKD menggelar sidang perdana kasus tersebut. Sidang yang menghadirkan Sudirman Said sebagai pengadu ini dimulai sekitar pukul 13.00. Hingga kini, sidang masih berlangsung walaupun sempat diskors selama 45 menit pada pukul 15.15 untuk salat ashar.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

SIMAK
:
Selain Freeport, Jejak Luhut dan Setya Novanto Ada di Sumber Waras
TERUNGKAP: Kalimat Terakhir Pilot QZ8501 Sebelum Jatuh
Wah, Ini Sebabnya Pengemudi Lamborghini Maut Tak Ditahan
Rusia Vs Turki Diramalkan Ratusan Tahun Lalu, Tanda Kiamat?
REKAMAN CALO FREEPORT, Setya Juga Sebut Mega dan Prabowo






Advertising
Advertising

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

6 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

13 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya