COP21 Paris, Riuhnya Paviliun Indonesia saat Jokowi Datang

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 1 Desember 2015 06:52 WIB

Presiden Indonesia, Jokow Widodo saat menghadiri Konferensi Internasional Peru UNFCCC COP21 di paris, Perancis. Dok/Istana

TEMPO.CO, Paris - Presiden Joko Widodo mendatangi paviliun Indonesia di acara Conference of Parties 21 (COP21) di Paris. Kedatangan Jokowi berselang 30 menit setelah ia memberikan pernyataan kenegaraan dalam Konferensi Perubahan Iklim Internasional tersebut. Jokowi datang mengenakan setelan jas hitam. Ia didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Senin, 30 November 2015.

Saat Jokowi datang, di Paviliun Indonesia sebetulnya sedang berlangsung dialog antarumat beragama yang dimoderatori Hasan Wirayuda. Melihat kedatangan Jokowi, dialog sontak dihentikan. Para pembicara, salah satunya mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Din Syamsuddin dan Hasan Wirayuda, langsung berdiri menyambut Jokowi. Jokowi pun menyalami mereka satu per satu.

Saat Jokowi datang, Din menyatakan apresiasinya atas pidato kenegaraan yang diberikan Jokowi. "Kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden Republik Indonesia," kata Din. Jokowi tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi Din.

Setelah itu, Jokowi keluar Paviliun. Para panitia Paviliun Indonesia yang sudah menunggu kedatangan Sang Presiden di luar, langsung menyambut Jokowi dengan ajakan selfie. "Yuk..yuk...yuk, satu per satu," jawab Jokowi menyanggupi. Setelah beberapa kelompok berfoto, Jokowi bertanya, "Hayo siapa lagi?"

Jokowi juga menerima spanduk dari Greenpeace Indonesia berukuran 1 x 1,5 meter berisikan pesan, "Dear Mr. President, Save Forest and Peatland 253.800 Hectare. Regards, Greenpeace."

Spanduk tersebut diberikan Teguh Surya, juru kampanye hutan dari Greenpeace Indonesia. Jokowi menerima spanduk itu dan menyatakan akan berusaha sebaik mungkin dalam menjaga hutan. Selesainya dari Paviliun Indonesia, Jokowi langsung pergi. Tak ada informasi resmi agenda Presiden setelah ini.

Hari ini, Senin, 30 November 2015, merupakan pembukaan Konferensi Internasional Perubahan Iklim (COP21). Semua kepala negara yang hadir, termasuk Presiden Joko Widodo, memberikan pernyataan nasional dalam pembukaan selama lima menit. Indonesia termasuk salah satu peserta Konferensi. Delegasi Indonesia mencapai 450 orang, yang terdiri atas pemerintah, lembaga, perusahaan swasta, dan media.

Dalam pernyataan nasionalnya di COP21, Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia sanggup menurunkan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030. Bahkan sampai 41 persen jika mendapatkan bantuan internasional.

Menurut Jokowi, penurunan emisi dilakukan dengan mengambil beberapa langkah di berbagai bidang. Di bidang energi dengan pengalihan subsidi bahan bakar minyak ke sektor produktif. Juga, peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan hingga 23 persen dari konsumsi energi nasional pada tahun 2025. Salah satunya ialah pengolahan sampah menjadi sumber energi.

Dalam bidang tata kelola hutan dan sektor lahan, kata Jokowi, dilakukan penerapan one map policy. "Yakni menetapkan moratorium dan review izin pemanfaatan lahan gambut, pengelolaan lahan, dan hutan produksi lestari," kata Jokowi dalam pernyataannya di hadapan ratusan pemimpin negara dunia, Senin, 30 November 2015.

Sedangkan di bidang maritim ada dua langkah yang akan diambil. Yakni, mengatasi perikanan ilegal dan perlindungan keanekaragaman hayati laut.

Dalam pidatonya, Jokowi juga menyatakan bela sungkawanya atas tragedi yang menimpa Paris pada 13 November 2015. "Teror tersebut tak ada kaitannya dengan agama, bangsa, dan ras apa pun," ujar Jokowi.

AMRI MAHBUB (PARIS)


Baca juga:
3 Hal Ini Bikin Ketua DPR Setya Novanto Sulit Ditolong!
Selidiki Setya Novanto, Jaksa Agung: Ada Pemufakatan Jahat

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

51 menit lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

5 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

13 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

14 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

14 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya