Bencana Asap, 612 Ribu Hektare Hutan Terbakar di Sumatera Selatan

Reporter

Senin, 30 November 2015 15:41 WIB

Sebuah helikopter berusaha memadamkan kebakaran lahan di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, 5 November 2014. Hingga saat ini terdapat 194 titik api (hotspot) yang tersebar di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA/Rosa Panggabean

EMPO.CO, Palembang - Bencana kebakaran hutan tahun 2015 terbilang sangat besar di Sumatera Selatan. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengendalian Kebakaran Hutan Sumatera Selatan Achmad Taufik mengatakan, hingga 10 November, tercatat 612.833 hektare lahan terbakar. Selain area terbakar lebih banyak, ia memaparkan waktu kejadian tahun ini lebih lama.

Hal ini ia kemukakan dalam workshop kemitraan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Palembang, Senin, 30 Nopember 2015. "Sejak awal Juli gejala krisis mulai terlihat dengan terjadinya peningkatan hotspot," kata Taufik.

Menurut Taufik, akhir Agustus lalu, jumlah titik api semakin meningkat hingga kabut asap menyebar ke daerah di luar Sumatera Selatan. Kondisi tersebut berlangsung hingga pertengahan November. Dari perhitungan satelit Citra Landsat, kebakaran hutan yang melanda hampir 613 ribu hektare itu, banyak terjadi di Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, hingga ke hampir seluruh kabupaten dan kota. "Penyebabnya sebagian besar ulah manusia," ujar Taufik.

Selain ulah manusia, kebakaran disebabkan kondisi iklim El Nino serta luasnya jumlah area gambut di daerah tersebut. Sebagai langkah pencegahan, menurut Taufik, semua pihak harus menjaga ketinggian air pada lahan gambut melalui pembuatan sekat kanal, pembuatan embung, serta pemberian insentif kepada para warga di sekitar hutan dan kebun. "Penegakan hukum juga harus lebih tegas."

Di forum yang sama, Berthold Haasler, team leader Biodiversity and Climate Change Project (BIOCLIME), mengatakan, selama 2014-2015, sebanyak 60 persen kebakaran terdapat di lahan gambut. Kondisi ini diperparah oleh kenyataan dalam lima tahun terakhir ini, kebakaran besar terjadi tiap tahun. "Padahal periode sebelumnya intensitas kebakaran terjadi dua tahun sekali," kata Haasler.

Melihat kenyataan itu, team leader proyek kerja sama bilateral antara pemerintahan Indonesia dan pemerintahan Jerman tidak dapat berpangku tangan. Selain ikut menggerakkan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan sekitarnya, BIOCLIME akan mengembangkan demplot 'forest fire management' di tingkat tapak. "Demplotnya ada di Desa Kepayang, Musi Banyuasin," kata Haasler.

Desa Kepayang terletak di Kecamatan Bayung Lencir, Sumatera Selatan. Saat ini desa tersebut memiliki hutan desa seluas 500 hektare. Hutan itulah yang akan dikembangkan oleh BIOCLIME. BIOCLIME Project GZ merupakan kerja sama bilateral antara pemerintahan Indonesia dan pemerintahan Jerman melalui Kementerian Lingkungan Konservasi Alam dan Keamanan Nuklir Jerman.

Di Sumatera Selatan terdapat empat kabupaten yang terpilih, yaitu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), dan Banyuasin.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

36 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

30 Oktober 2023

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya