Di COP 21, Indonesia akan Tagih Komitmen Negara Maju

Reporter

Jumat, 27 November 2015 16:22 WIB

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir. TEMPO/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, Indonesia siap mengambil kepemimpinan untuk terciptanya climate deal yang baru dalam Conference of Party 21 (COP 21). "Presiden Jokowi memastikan Indonesia menjadi satu negara yang concern pada masalah ini," kata Arrmanatha di Kantor Kementerian di Jakarta, 26 November 2015.

Menurut Arrmanatha Nasir, pertemuan kepala negara di Prancis dalam Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim membutuhkan dorongan politik. "Tujuan utamanya memberikan political push agar negosiator dapat menghasilkan kesepakatan yang menggantikan kerangka Protokol Kyoto yang akan berakhir 2015 ini," katanya.

"Indonesia akan memastikan ada persetujuan yang adil sehingga memberikan komitmen mengatasi perubahan, seperti alih teknologi bagi negara berkembang. Itu merupakan elemen penting selain masalah finansial untuk menghadapi perubahan iklim," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Kebijakan Ekonomi dan Lingkungan Kementerian Luar Negeri Toffery Soetikno mengatakan, pertemuan COP 21 ini banyak side event yang dapat digunakan Indonesia untuk mengkampanyekan isu perubahan iklim. "Kami yakin langkah Indonesia akan berhasil mencapai target penurunan emisi 29 persen," kata Fery.

Terkait dengan kebakaran hutan yang terjadi bulan lalu, ia berharap ada kerja sama internasional. Indonesia, kata Fery, akan menjelaskan langkah-langkah antisipasi untuk menanggulangi kebakaran lahan. "Kami juga akan menagih komitmen negara-negara maju," katanya.

Ia mengatakan, perubahan iklim adalah isu bersama, tapi negara maju dan berkembang memiliki perbedaan tanggung jawab. "Kami minta negara maju untuk melakukan upaya lebih, sedangkan negara berkembang berkontribusi. Negara maju harus memberikan keuangan, transfer teknologi, dan capacity building di negara berkembang," katanya.

Sebanyak 130 kepala negara akan menghadiri konferensi ini. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan akan berangkat ke Paris akhir pekan ini. Presiden Joko Widodo direncanakan berangkat ke Paris pada 29 November. Dalam konferensi tersebut, Presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa negara, seperti Belanda, Norwegia, Kenya, Etiopia, Afrika Selatan, dan India.

ARKHELAUS W

Berita terkait

Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim

26 Juni 2018

Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim

Aktivis lingkungan meminta hakim mengakomodasi dampak perubahan iklim ketika menyidangkan gugatan izin pembangunan PLTU batubara.

Baca Selengkapnya

Stephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus

4 Juli 2017

Stephen Hawking: Keputusan Trump Bisa Mengubah Bumi Jadi Venus

Stephen Hawking menilai tindakan Trump mundur dari Kesepakatan Iklim Paris bisa membuat Bumi menjadi seperti Venus dengan suhu 250 derajat.

Baca Selengkapnya

Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

2 Juni 2017

Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

Para pemimpin dunia mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian iklim Paris 2015.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

2 Juni 2017

Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari perjanjian perubahan iklim yang disepakati di Paris pada 2015.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

1 Juni 2017

Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

Elon Musk mengumumkan jika Presiden Trump mundur dari kesepakatan internasional Paris, dia akan mundur dari semua dewan penasihat Gedung Putih.

Baca Selengkapnya

Teken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara

23 April 2016

Teken Paris Agreement, Indonesia Harus Ajak Aktor Non-Negara

Setelah meneken Paris Agreement, pemerintah harus implementasikan pembangunan rendah karbon.

Baca Selengkapnya

170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu

23 April 2016

170 Negara Teken Paris Agreement, Arab Saudi Masih Nunggu

Respon terbaru dunia terhadap peningkatan suhu, naiknya permukaan air laut dan dampak lain dari perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC  

1 Februari 2016

Realisasikan COP 21, KLHK Gelar Festival Iklim di JCC  

KLHK menggelar Festival Iklim di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1-4 Februari 2016, agar semua pihak mengerti kesepakatan COP 21 di Paris.

Baca Selengkapnya

Festival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris

31 Januari 2016

Festival Iklim Paparkan Langkah Lanjut Kesepakatan Paris

Festival pada 1-4 Februari ini diadakan KLHK, Pemerintah Norwegia dan UNDP Indonesia.

Baca Selengkapnya

Siti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement  

18 Desember 2015

Siti Nurbaya: Indonesia Siap Jalankan Paris Agreement  

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pastikan Indonesia akan jalankan Kesepakatan Paris atau Paris Agreement.

Baca Selengkapnya