Beredar Ancaman Teror Santoso, Begini Reaksi Kapolri  

Reporter

Selasa, 24 November 2015 15:24 WIB

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memperoleh gelar bangsawan di Makassar, Sulawesi Selatan, 24 November 2015. Kapolri dianugerahkan gelar Andi Temmu Padang Petta Tikkedari dari kerajaan Bone. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti, angkat bicara ihwal beredarnya ancaman teror yang diduga dilakukan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso Abu Wardah, yang mengincar Istana Negara dan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Ancaman teror itu diketahui beredar di Facebook. Kelompok MIT yang disinyalir merupakan jaringan dari ISIS itu merilis audio bergambar berdurasi 9 menit 34 detik.

Badrodin mengatakan, pihaknya akan menumpas semua aksi terorisme di Indonesia. "Silakan saja. Kami sudah menyiapkan langkah antisipatif dengan meningkatkan keamanan," kata Badrodin di Makassar, Selasa, 24 November 2015.

Badrodin menambahkan, pengejaran Santoso dan jaringan terorisnya yang bersarang di Poso telah dilakukan. Bahkan kepolisian sempat mengklaim titik-titik persembunyian Santoso telah terdeteksi. "Operasi ini dengan sandi Camar Maleo IV," ujar Badrodin.

Disinggung soal perkembangan pengejaran Santoso, Badrodin enggan memberikan jawaban pasti. Ia sebatas menyebut tentunya sudah ada perkembangan terkait dengan operasi penumpasan teroris itu tapi belum dapat dibeberkannya. "Nanti saja," ujar Badrodin yang baru saja dianugerahi gelar adat bangsawan Bugis Bone dari pemangku adat dan pemerintah Kabupaten Bone.

Adapun ancaman teror audio bergambar pada akun Facebook itu menyatakan akan mengibarkan panji hitam yang menjadi simbol ISIS di Istana Negara dan menghancurkan Polda Metro Jaya.

"Yang kalian percaya atau tidak percaya, suka atau tidak suka, rela atau tidak rela, Panji Hitam ini akan berkibar dengan izin Allah di atas Istana Merdeka, dan akan kami hancurkan Polda Metro Jaya," ujar suara pendakwah dalam audio tersebut, yang diduga telah beredar sejak Minggu malam, 23 November 2015.

Tidak sebatas melakukan ancaman terhadap Polda Metro Jaya, video yang ditujukan kepada pejabat pemerintah itu juga meminta mereka untuk bertobat. Dengan mengatasnamakan Tuhan dan jihad, mereka mengancam akan menghancurkan pemerintah dengan berondongan senapan dan pembantaian.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

9 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

10 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

16 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya