Sindir HMI, Wapres JK: Gunakan Rasionalitas, Bukan Kekerasan

Senin, 23 November 2015 07:50 WIB

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla saat memberikan keynote speech pada TEMPO Economic Briefing dengan tema "Mengembalikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016" di Jakarta, 17 November 2015. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Pekanbaru - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam yang pada Sabtu lalu melakukan aksi anarkistis menjelang Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru, Riau. Menurut Kalla, kader HMI seharusnya bisa mengedepankan rasionalitas dan keilmuan untuk meninggalkan budaya kekerasan.

Kalla mengatakan HMI sebagai organisasi mahasiswa seharusnya bisa melahirkan kader yang profesional. Selama ini, ucap dia, orientasi HMI hanya kekuasaan politik dengan ingin menempatkan kadernya di posisi strategis pemerintahan. “Seakan-akan semua kader ingin memimpin politik untuk bangsa dan negeri," ujar Kalla di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Minggu, 22 November 2015.


Baca juga:
Setelah Ketemu Prabowo, Setyo Novanto di Atas Angin?
Mengharukan: Masjid Dirusak, Bocah Ini Bantu Pakai Celengan


Kongres HMI di Pekanbaru sejak awal sudah menimbulkan polemik. Acara dikritik karena mendapat kucuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau sebesar Rp 3 miliar. Anggaran itu bahkan lebih besar daripada anggaran penanganan bencana kabut asap di Riau yang hanya Rp 1,4 miliar.

Pekan lalu, lebih dari seribu kader HMI asal Makassar memaksa naik kapal PT Pelni secara gratis untuk berangkat ke Pekanbaru. Tercatat, ada 1.048 kader HMI yang ikut dalam rombongan yang berangkat dari Makassar menuju Jakarta untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru.

Sabtu siang lalu, seorang pemilik restoran di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mengalami kerugian Rp 12 juta setelah serombongan penumpang bus makan di restorannya tanpa membayar. Diduga, rombongan itu adalah anggota HMI yang akan mengikuti Kongres.

Malamnya, ribuan kader HMI menutup jalan dan membakar ban di depan gedung olahraga (GOR) di Pekanbaru. Tidak hanya itu, mereka juga merusak fasilitas umum. Kaca gedung GOR Gelanggang Remaja pecah di lempari batu. Pagar dan lampu taman pun dirusak. Ribuan mahasiswa itu mengamuk menuntut disediakan penginapan dan akomodasi.

REZA ADITYA


Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik Soal Freeport: Begini Nasib Setyo Novanto
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya



Advertising
Advertising



Berita terkait

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

16 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

1 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

3 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

4 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

5 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

5 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

5 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

6 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

7 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

7 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya