Paku Alam IX Mangkat, Suryodilogo Jadi Adipati Puro  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 22 November 2015 18:11 WIB

Menteri Dalam Negeri, Cahyo Kumolo (tengah) bersama dengan Menteri Agama Lukman Hakim (kedua kiri) Saifudin hadir dalam upacara pemberangkatan jenazah Paku Alam IX di Puro Pakualaman, Yogyakarta, 22 November 2015. Jenazah diberangkatkan menuju pemakaman keluarga di Girigondo, Kulon Progo. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Kerabat Kadipaten Puro Pakualam mendeklarasikan pangeran pati alias putera mahkota, Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo sebagai penerus ayahnya, almarhum Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPA) Paku Alam IX yang telah wafat. Deklarasi yang berupa pernyataan tersebut dibacakan oleh kerabat puro, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Jurumartani sebelum prosesi pemberangkatan jenazah Paku Alam IX di Bangsal Sewatama Puro Pakualam, Ahad, 22 November 2015.

Kanthi adhedasar adat sarta paugeran, panjenengen Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo kang pinangka jejere pangeran pati hanglintir keprabon dalem ingkang Sinuwun Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPA) Paku Alam IX (Dengan berdasarkan adat dan paugeran, Prabu Suryodilogo selaku putera mahkota meneruskan tahta Paku Alam IX),” kata Jurumartani.

Deklarasi tersebut ditandatangani adik Paku Alam IX, Penghageng Kawedanan Hageng KPH Candrakusumo. Para tamu takziah yang hadir, seperti Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X dan permaisurinya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas berserta anak-anak dan menantunya, juga Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin turut menjadi saksi deklarasi tersebut. Bahkan adik KPH Anglingkusumo yang tidak mengakui pengukuhan KPH Ambarkusumo sebagai Paku Alam IX, yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Wijayakusumo juga hadir.

Ketua Hudiyono atau perkumpulan kerabat Pakualaman, KPH Kusumoparasto menjelaskan, deklarasi tersebut bukan serta merta mengukuhkan pangeran pati sebagai Paku Alam X. Lantaran untuk menyandang gelar Paku Alam X harus melalui prosesi jumenengan atau penobatan yang rencananya akan digelar setelah peringatan 40 hari wafatnya Paku Alam IX.

Prabu Suryodilogo yang berdiri di samping Jurumartani saat deklarasi dibacakan menolak untuk memberikan komentar. “Mohon maaf, saya belum bisa memberikan keterangan,” kata Prabu Suryodilogo.

Istrinya, Atika Purnamaningrum pun menyatakan tidak berani mengomentari soal deklarasi hanglintir keprabon tersebut. Namun dia menyatakan siap untuk mendampingi suaminya. “Saya hanya pendampingnya. Apapun yang terjadi, saya siap mendampingi beliau,” kata Atika.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

18 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

19 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

31 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya