Masyarakat Papua Kembali Menagih Janji Presiden Jokowi

Reporter

Minggu, 22 November 2015 05:44 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan disambut para pedagang di Pasar Pharaa, Sentani, Jayapura, Papua, 27 Desember 2014. Jokowi membangun dua pasar di Papua Barat, yakni pasar Pharaa dan pasar Mama-mama, selain itu Jokowi juga akan memberikan pasar itu gratis pada pedagang tanpa membayar iuran sewa dan lain-lain. TEMPO/Cunding Levi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dapat menunjuk seorang tokoh setingkat menteri untuk merealisasikan janjinya membangun Papua tanah damai. Pada sisi lain, pemerintah daerah harus aktif membantu merealisisasikan janji itu.

"Tokoh itu dapat bekerja sama dengan kepala daerah di Papua untuk fokus menyelesaikan permasalahan di sini,” kata Pastor Neles Tebay dalam acara dialog interaktif yang diadakan Indonesian Journlaist Network (IJN) Papua dan Papua Barat di Jayapura, Sabtu, 21 November 2015.

Menurut Neles, komitemen Jokowi itu salah satunya dengan cara dialog di antara kelompok masyarakat Papua, lalu dialog antara masyarakat Papua dengan pemerintah. Juga dialog dengan kelompok yang biasa disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan pemerintah. Intinya, katanya, semua pihak yang bekepentingan dalam dialog ini harus dilibatkan.

Neles menjelaskan dalam membangun dialog ini, pemerintah daerah harus pro aktif mendorong dialog seperti ini. Contohnya, terkait perintah Jokowi beberapa bulan lalu untuk membangun pasar bagi mama-mama Papua.

Peran pemerintah daerah, katanya, harus pro aktif. "Tak mungkin dalam pelepasan tanah untuk membangun pasar, Jokowi lagi yang harus turun tangan."

Jokowi dapat difasilitasi para menterinya sebagai penanggungjawab. Jokowi, katanya, tidak perlu menciptakan lembaga seperti Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat yang dibentuk di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Marinus Yaung mengatakan persoalan utama saat ini bukan seberapa banyak Jokowi mengunjungi Papua. "Tetapi, apakah agenda yang dibawa Jokowi ke Papua bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat Papua?" kata dosen Fakultas HUkum Universitas Cenderawasih.

Marinus menjelaskan seharusnya Jokowi mendapat informasi yang lengkap untuk Papua. Hanya orang Papua, katanya, yang bisa menyelesaikan Papua.

Jika melihat janji Jokowi terhadap Papua, jelas sekali Jokowi menyadari memang ada konflik di Papua. Jaringan Damai Papua sudah siap untuk mendorong dialog damai. Komitmen membangun Papua sudah ada dan saat ini bagaimana orang Papua membuka hati untuk Jokowi yang sudah menghadirkan negara di tengah masyakarakat Papua. "Namun, tak perlu negara takut dan curiga kepada orang Papua,” ujar Marinus.

Marinus menyarankan dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Papua, Jokowi harus mampu mengendalikan aparat kemanan, baik militer dan kepolisian. Selain itu bisa mengendalikan perusahaan asing yang selama ini mengeploitasi sumber daya alam Papua, seperti PT Freeport Indonesia.

“Sebab jika tidak, maka janji Jokowi tetap tak akan bisa menyentuh persoalan di Papua, apalagi dengan masih adanya diskriminasi kepada orang Papua dan pelanggaran HAM yang belum terselesaikan,” katanya.

Ketua Panitia Dialog Interaktif dari IJN, Richard J. Mayor menyebutkan acara ini dilakukan untuk mengingatkan kembali pemda agar memperhatikan rakyatnya, lalu mengingatkan kepada Presiden Jokowi atas janji itu. “Sebagai jurnalis di Papua, kami berusaha ingin meningkatkan kepercayaan dan kepedulian masyarakat Papua terhadap pemerintah,” katanya.

CUNDING LEVI


Berita terkait

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

47 menit lalu

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

58 menit lalu

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

Gibran tak tahu apakah PDIP mengundang ayahnya, Presiden Jokowi ke Rakernas V. Namun ia mengatakan dirinya akan datang kalau diundang.

Baca Selengkapnya

Menerka Pertemuan Jokowi-Puan di Tengah Kabar Presiden Tak Diundang ke Rakernas PDIP

1 jam lalu

Menerka Pertemuan Jokowi-Puan di Tengah Kabar Presiden Tak Diundang ke Rakernas PDIP

Jokowi dan Puan bertemu serta bertegur sapa di Bali. Sebelumnya diwartakan, Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP dan Gerindra soal Jokowi-Puan Bertegur Sapa di WWF Bali

1 jam lalu

Respons PDIP dan Gerindra soal Jokowi-Puan Bertegur Sapa di WWF Bali

Tak sekadar bertemu, Jokowi dan Puan juga bertegur sapa saat di acara WWF di Bali. Apa kata PDIP dan Gerindra soal keduanya?

Baca Selengkapnya

Momen Jokowi-Puan Tegur Sapa di WWF Bali, Dasco Gerindra: Pertemuan yang Mesra

2 jam lalu

Momen Jokowi-Puan Tegur Sapa di WWF Bali, Dasco Gerindra: Pertemuan yang Mesra

Tanggapan Dasco mengenai momen Presiden Jokowi yang menyambut Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam acara WWF ke-10 di Bali, pada Ahad malam, 19 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Disalip Malaysia, Luhut Sebut Elon Musk Pertimbangkan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

2 jam lalu

Setelah Disalip Malaysia, Luhut Sebut Elon Musk Pertimbangkan Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

Luhut mengatakan Elon Musk akan mempertimbangkan tawaran pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Tanah Air setelah CEO bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner WWF, PDIP: Itu Suatu Keniscayaan

2 jam lalu

Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner WWF, PDIP: Itu Suatu Keniscayaan

Said mengatatkan, pertemuan Jokowi dan Puan dapat dimaknai sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Pilpres sudah berakhir.

Baca Selengkapnya

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

3 jam lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

3 jam lalu

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

Ujang Komarudin melihat ada kepentingan yang sama antara pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan ke depan, yakni kepemimpinan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

3 jam lalu

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

Presiden Jokowi mengatakan, secara ekonomi, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.

Baca Selengkapnya