Jokowi-Kalla Bincang Serius 30 Menit di Halim, Soal Setya?  

Jumat, 20 November 2015 22:25 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat hendak bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 20 November 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terlibat perbincangan serius selama sekitar 30 menit di ruang Sasana Manggala Praja, Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 20 November 2015.

Kurang-lebih sepekan, Jokowi dan Kalla memang tak berjumpa lantaran Kalla menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Manila, Filipina. Ketika Kalla ke Manila, Jokowi belum tiba dari lawatannya menghadiri KTT G-20 di Istanbul, Turki. Kini Jokowi akan bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menghadiri KTT Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Kalla mendarat lebih dulu di Halim, dan menunggu sampai rombongan Jokowi tiba di bandara. Seusai pertemuan, Kalla menjelaskan dia melaporkan sejumlah hal terkait dengan KTT APEC di Manila. Kalla mengatakan pada perbincangan Jokowi, dibahas beberapa hal. "Ya (kami) membahas dan melapor kunjungan ke Manila," kata Kalla.

Selain itu, Kalla juga mengaku dia dan Presiden membahas sejumlah perkembangan politik di dalam negeri. Dia hanya tersenyum ketika ditanya apakah skandal pencatutan nama Jokowi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dibahas dalam pertemuan itu. "Ya banyaklah yang dibicarakan pokoknya," kata Kalla.

Kalla sendiri berharap kegaduhan politik seputar skandal pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang diduga dilakukan Setya dapat segera berakhir. Proses di Majelis Kehormatan Dewan, kata dia, diharapkan bisa selesai dan memberikan sanksi yang sesuai untuk Setya. Dengan demikian, kata Kalla, stabilitas politik dan ekonomi Indonesia kembali normal dan investor bisa yakin ketika ingin menanam modalnya di Indonesia.

REZA ADITYA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

12 menit lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

17 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

22 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

23 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya