Para Pengasuh Tak Keberatan Ponpes Al Mukmin Ngruki Ditutup

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 10:38 WIB

TEMPO Interaktif, Ngruki,Solo:Pengurus Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo pasrah dan mempersilahkan kepolisian atau pemerintah menutup lembaga pendidikan Islam tersebut. Hanya saja, pihak-pihak yang tidak mengetahui soal agama diminta untuk tidak memberikan penilaian apalagi menyalahkan sebuah ajaran. "Kalau pemerintah mau menutup, silahkan saja ditutup. Pesantren ini milik Allah, biar mereka yang menanggung azabnya," ujar Wakil Direktur Pesantren Al Mukmin, Ustad Wahyuddin. Menurut dia, pihaknya tidak pernah berkeberatan terhadap pemeriksaan ajaran atau kurikulum yang diterapkan di pondok yang didirikan Abu Bakar Ba'asyir dan Abdullah Baraja ini. Hanya saja, dia mengingatkan agar pihak-pihak yang tidak tidak mengerti agama jangan memberikan penilaian apalagi menyalahkan. "Kami siap dihadapkan pada ulama. Kalau ada hal-hal yang tidak benar dan kemudian dikoreksi, alhamdulillah, tapi pihak yang tidak mengerti agama jangan yang membuat penilaian," tukas menantu Abdullah Baraja ini saat dihubungi Tempo News Room. Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Didi Widayadi mengatakan polisi telah menemukan indikasi keterkaitan pondok itu dengan jaringan Jamaah Islamiyah dengan Abu Bakar Ba'asyir. Tidak tertutup kemungkinan pondok yang berdiri sejak tahun 1972 ini ditutup karena mengajarkan pada berbagai hal yang janggal seperti pelarangan penghormatan bendera. Polda Jawa Tengah, telah meminta Majelis Ulama Indonesia dan Kantor Wilayah Departemen Agama, Jawa Tengah, untuk menertibkan pondok tersebut. Dikatakannya, pernyataan Kapolda tersebut justru semakin memperjelas agenda-agenda tersembunyi dari pihak-pihak yang sejak dulu menginginkan Pondok Al Mukmin dibubarkan. Menurut dia, Al Mukmin sebagai lembaga yang konsisten terhadap penegakan syairat Islam tidak pernah ambil pusing dengan ancaman-ancaman seperti itu. ""Dari dulu sudah sering difitnah, tapi yang memfitnah ternyata malah mati duluan daripada pondok yang mereka kehendaki mati. Dulu korem yang sering bilang begitu. Kami tidak ambil pusing karena pesantern ini miliknya Allah dan umat, biar Allah yang menurunkan azab," tandasnya. Karena itu, menurut Wakil Sekretaris Majelis Mujahidin ini, pihaknya tidak akan mengambil tindak akan memberi reaksi apapun terhadap pernyataan Kapolda tersebut. Meski menuding pernyataan Kapolda soal keterkaitan Ngruki dengan JI sebagai fitnah, namun Wahyuddin mengatakan pondoknya tidak akan memberikan bantahan ataupun upaya hukum apapun. "Tapi kami siap diperiksa. Kalau ditertibkan, apanya yang mau ditertibkan," tambah dia. Pondok Al Mukmin sepertinya tidak lengkang dari pandangan negatif. Semasa Soeharto berkuasa, pondok ini dituding sebagai sarang DI/TII, sampai beberapa pendirinya, termasuk Ba'asyir dan Sungkar, serta belasan ustadznya dijebloskan dalam penjara. Setelah tragedi Word Trade Centre, pesantren ini mendapat tuduhan baru sebagai pencetak teroris internasional. Apalagi ketika polisi Philipina menangkap Faturrahman Al Ghozi yang merupakan alumni pondok tersebut. Muchlas alias Ali Gufron yang dianggap sebagai pimpinan JI di Asia Tenggara, juga jebolan pesantren Ngruki. Imron Rosyid --- Tempo News Room

Berita terkait

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

6 menit lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

8 menit lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

16 menit lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

18 menit lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 menit lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

35 menit lalu

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

Timur Kapadze menilai lolosnya Uzbekistan ke Olimpiade Paris 2024 tak cukup. Ia menilai pemain tampil di bawah tekanan saat melawan Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

40 menit lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

PKB Buka Pintu Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

42 menit lalu

PKB Buka Pintu Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merespons soal kemungkinan partainya mengusung Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

46 menit lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

54 menit lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya