DPRD Larang Pejabat Diknas Ke Singapura  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 17 November 2015 17:12 WIB

Singapore River Cruise yang memiliki panjang 5 meter dan lebar 3 meter melintasi sungai di Singapura yang tidak memiliki gelombang sehingga membuat nyaman para wisatawan. Tempo/Maria Rita

TEMPO.CO, Bangkalan - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangkalan melarang Dinas Pendidikan, termasuk guru-guru, berwisata ke luar negeri. Keputusan ini diambil setelah anggota komisi melakukan hearing dengan Sekretaris Dinas Pendidikan Bambang Budi Mustika terkait dengan acara nglencer berjamaah dengan sejumlah kepala UPT Pendidikan ke Singapura pada Kamis lalu.

"Jalan-jalan ke luar negeri, image-nya wah sehingga muncul penilaian negatif di masyarakat," kata Ketua Komisi B Hosyan Muhammad, Selasa, 17 November 2015.

Menurut Hosyan, dari hearing dengan Dinas Pendidikan itu disimpulkan bahwa acara nglencer ke Singapura yang dilakukan Sekertaris Dinas Pendidikan dan sejumlah kepala UPT tidak melanggar aturan. "Cuma kalau bisa jangan berjamaah," ujar dia.

Anggota Komisi B Holifi menambahkan, sebagai aparat pemerintah, kegiatan refreshing sebaiknya dilakukan di tempat wisata yang ada di Indonesia. Hal itu sekaligus sebagai dukungan karena saat ini pemerintah tengah gencar mempromosikan keindahan destinasi di seluruh Indonesia. "Wisata di Indonesia tidak kalah indah dengan luar negeri," ucap dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Bambang Budi Mustika mengakui dirinya dan sejumlah kepala UPT jalan-jalan ke luar negeri untuk refreshing. Namun, kata dia, perjalanan itu tidak memakai uang dinas, melainkan memakai uang pribadi. "Lagian, kami cuma izin satu hari, berangkat Kamis, Jumat pulang, Sabtu dan Minggu libur," tutur dia.

Kenapa ke Singapura? Menurut Bambang, kebanyakan kepala UPT sebelumnya sudah pernah pergi ke Jakarta, Jogjakarta, bahkan Lombok. Karenanya, kata dia, dalam sebuah rapat yang tidak dihadirinya, diputuskan untuk ke Singapura. Selain ke Singapura, wisata alternatif yang rencananya akan dikunjungi adalah Raja Ampat.

Namun, Menurut Bambang, setelah dihitung-hitung, biaya ke Singapura Rp 3 juta jauh lebih murah dibanding ke Raja Ampat yang mencapai belasan juta rupiah. "Tiap bulan ada 20 sampai 30 pegawai yang izin umroh, kenapa tidak ditulis oleh media? Padahal selain ibadah, umroh juga berwisata, kenapa hanya kami yang disoal?" tutur dia.

Bambang menambahkan, selain berwisata, tujuan ke Singapura sekaligus untuk menambah wawasan tentang pendidikan di Singapura dengan segala kemajuannya. "Menulis berita itu yang lengkap, telusuri kebenarannya seperti apa, baru tulis, agar tidak ada pihak yang dirugikan," kata dia.



MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

44 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

47 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

52 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Ini Tugas Ma'ruf Amin Sebagai Plt Presiden saat Jokowi ke Luar Negeri

58 hari lalu

Ini Tugas Ma'ruf Amin Sebagai Plt Presiden saat Jokowi ke Luar Negeri

Jokowi menunjuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

4 Maret 2024

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya