Mayoritas Perkebunan Sawit Ancam Kelangsungan Orangutan  

Reporter

Selasa, 17 November 2015 11:28 WIB

Seekor Orangutan (pongo pygmaeus) jantan bergelantungan di pohon saat hendak menyelamatkan diri dari upaya warga yang ingin menangkapnya, di Desa Parit Wak Dongkak, Wajok Hulu, Kab. Pontianak, Kalbar, Minggu (26/8). ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Balikpapan - Habitat orangutan makin terancam dengan ekspansi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur. "Kebijakan perkebunan kontraproduktif dengan program konservasi perlindungan orangutan," kata Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Yaya Yaradin, pada Selasa, 17 November 2015.

Menurutnya, perkebunan sawit tidak pernah mendukung program konservasi orangutan. Dia menyebut paling banyak hanya 5 persen perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang mendukung program konservasi orangutan.

Perusahaan-perusahaan tersebut tidak mengusik keberadaan hutan konservasi yang berada di sekitar wilayah konservasi mereka. Hutan tersebut jadi habitat orangutan yang dilindungi.

Menurut Yaya, ada ketidaksinkronan penanganan program konservasi dengan kebijakan perizinan perkebunan. Program konservasi jadi kewenangan pemerintah pusat, sedangkan perkebunan jadi wilayah kekuasaan pemerintah daerah.

Yaya menyatakan harus ada konektivitas antara program konservasi dan area perkebunan sawit. Hal itu guna mengantisipasi agar orangutan tidak berpindah dari area konservasi ke perkebunan sawit. "Agar orangutan tidak menjadi hama bagi perkebunan," tuturnya.

Dia menyayangkan karena sejak tahun 2007, pemerintah pusat merancang program SERAK, yakni strategi rencana aksi konservasi orangutan. Program ini akan berakhir tahun 2017.

Sayangnya, program tersebut tidak bersinergi dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah. "Kini justru pusat rehabilitasi orangutan semakin banyak, atau orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi juga terus bertambah," ujarnya.

Dia menambahkan, program konservasi orangutan tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Bagaimana mendorong swasta, peneliti, dan perguruan tinggi untuk sama-sama melakukan konservasi terpadu.

SG WIBISONO

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

4 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya