Teror Paris, Ini Cerita Direktur IFI Bandung  

Reporter

Minggu, 15 November 2015 17:43 WIB

Seniman India, Sudarsan Pattnaik, membuat patung pasir bagi korban serangan teror Paris di Odisha, India, 14 November 2015. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Institut Francais Indonesia (IFI) Bandung Melanie Martini-Mareel merasa kaget dan sedih atas serangan teroris yang terjadi di Paris, Prancis, Jumat, 13 November 2015. Tak hanya punya kenangan mendalam seputar lokasi kejadian di Paris utara tersebut, ia juga memiliki banyak kenalan di sana. “Ibunya teman, insinyur ligthing di (Bataclan) concert hall ikut jadi korban, saya sangat sedih karena pernah bertemu,” ujarnya kepada Tempo, Ahad, 15 November 2015.

Setelah kejadian itu, Melanie yang terhitung baru bertugas di Bandung, mencari kabar kerabat dan kenalannya di Facebook. Keluarga dan temannya selamat, begitu pun mayoritas kenalannya. “Saya sepuluh tahun tinggal dan kuliah di Paris, juga punya kamar di Jalan Rue de la Fontaine au Roi,” kata perempuan dari Prancis selatan itu.

Menurut Melanie, lokasi kejadian merupakan wilayah permukiman dan pertokoan, yang didiami banyak warga dari luar Prancis, seperti dari Asia, Afrika, dan Arab. Walau bukan area turis, daerah tersebut terbilang ramai. Banyak restoran dengan sajian seperti kuliner Prancis, Italia, Cina, Vietnam, Arab, dan Kamboja. “Setahun lalu kami sekeluarga makan di restoran Kamboja itu karena favorit,” ujarnya.

Adapun tempat konser Bataclan merupakan gedung tua yang menjadi salah satu lokasi pertunjukan seniman musik sesuai sejarahnya. Kapasitasnya, kata Melanie, sekitar 1.500 orang. Untuk pertunjukan musik yang lebih besar, stadion sepak bola Stade de France menjadi pilihan lain. “Saya merasa aneh karena kenal dan tinggal di daerah itu,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, serangan teroris dimulai dari luar stadion sepak bola Stade de France pada Jumat malam, 13 November 2015, sekitar pukul 21.20. Serangan kedua lima menit kemudian menyasar bar dan restoran Le Petit Cambodge dan bar yang ada di seberang jalan, Le Carillion. Serangan berikutnya terjadi lagi di stadion sepak bola selang lima menit kemudian.

Teroris lain melakukan penembakan di luar restoran Casa Nostra di sudut Jalan Rue de la Fontaine au Roi dan Rue Faubourg du Temple. Di tempat lain, restoran Prancis ikut diserang dengan aksi penembakan serta bom bunuh diri. Berikutnya gedung konser Bataclan yang tengah dipakai pertunjukan musik band The Eagles of Death Metal asal Amerika Serikat. Korban tewas seluruhnya dilaporkan berjumlah 129 orang.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

28 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

33 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya