Sebelum Dokter Andra Meninggal, Begini Firasat Orang Tua  

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 15 November 2015 07:51 WIB

Menteri kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek melihat Jenazah dokter Dionisius Giri Samudra atau Andra tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 13 November 2015. Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada Andra dengan penghargaan Ksatria Bakti Husada. TEMPO/ Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Orang tua dokter muda Dionisius Giri Samudra atau Andra mengaku sempat mendapat firasat sebelum sang anak meninggal karena terserang penyakit insefalitis pada Rabu, 11 November lalu. "Dia (Andra) sempat meminta tidur bersama dengan ibu dan adiknya," kata Agustinus Mujianto, ayah Andra saat ditemui di rumahnya, Sabtu, 14 November 2015.

Bagi Agustinus, itu adalah aktivitas yang jarang dilakukan oleh Andra. Menurut dia, anak keduanya itu adalah pria yang sangat mandiri. Momen tersebut adalah kali pertama ia meminta didekap ibu dan adiknya pada saat terakhir kali berada di rumah.

Saat tertidur di pelukan sang ibu, Fransisca, dokter Andra yang sedang menjalani masa program internship itu mengatakan kalimat yang mengetuk hati ibunya. "Kalau nanti saya ada apa-apa (di Dobo) relakan ya, Bu," tutur Agustinus menirukan Fransisca yang sempat bercerita kepadanya.

Saat itu, Fransisca tak menanggapi serius ucapan anaknya itu dan tetap memeluk Andra dalam tidur. Momen itu adalah saat-saat terakhir kalinya Fransisca merasa dekat dengan anaknya. Pantas saja, mereka sudah lima bulan tak bertemu, setelah mendapat tugas di Kepulauan Aru pada Mei lalu.

Andra sendiri izin cuti dan pulang ke Tangerang Selatan sejak pertengahan Oktober lalu. Dia berada di rumah selama sepuluh hari. Saat berada di rumah ia menghabiskan waktu dengan keluarga dan mengurus elektronik paspor. Karena rencananya, pada Natal Desember mendatang, satu keluarga berniat berlibur ke Singapura.

Pada Kamis, 5 November Andra berangkat ke Dobo menggunakan pesawat hingga menuju Tual. Di dalam pesawat dia sudah dalam keadaan sakit. Sesampainya di Tual, Andra naik kapal barang menuju Dobo. Karena saat itu kapal fery sedang tidak beroperasi. Sesampainya di Dobo, ia langsung dilarikan oleh rekannya ke RSUD Cendrawasih untuk mendapat perawatan medis.

Nahasnya, kondisi tubuh Andra semakin menurun. Sejak Minggu, 8 November hingga Rabu, 11 November ia mengalami kritis. Kesadarannya menurun drastis. Hingga pada akhirnya pada Rabu petang ia dinyatakan meninggal oleh dokter karena infeksi otak yang disebabkan virus campak.

AVIT HIDAYAT


Baca juga:
TEROR PARIS: 5 Fakta Penting yang Perlu Anda Tahu

Tujuh Alasan Paris Menjadi Sasaran Serangan Teror Ekstremis

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya