Larang Diskusi LGBT, Universitas Brawijaya Dikecam

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 13 November 2015 21:05 WIB

Universitas Brawijaya, Malang.

TEMPO.CO, Malang - Para akademisi dan pegiat sosial membuat petisi online melalui Change.org mengecam pelarangan kegiatan forum diskusi hak asasi bagi kaum minoritas. Petisi dibuat setelah panitia diskusi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya diintimidasi melalui telepon dan pesan pendek.

"Cabut larangan kegiatan Brawijaya Internasional Youth Forum," kata Hotma R Sinaga dalam petisinya, Jumat, 13 November 2015. Total sebanyak 46 orang yang menyusun petisi terdiri dari ulama, akademisi, dan pegiat sosial pada 8 November 2015. Mereka mengatasnamakan Aliansi Taktis Masyarakat Toleran Indonesia.

Sampai siang ini, total sebanyak 102 orang yang menandatangani petisi. Mereka menuntut Rektor Universitas Brawijaya Malang, M. Bisri mencabut larangan berdiskusi. Alasannya, mereka memiliki hak untuk bersuara, berpendapat, dan menyampaikan suara sama seperti hak warga negara lain.

Ketua Panitia Forum, Teuku M. Farhan Alqifari mengaku tak mengetahui ada petisi yang mendukung kegiatannya. Ia menilai dukungan kelompok masyarakat tersebut turut memberikan motivasi BEM FISIP. "Saya tak tahu kalau ada petisi," katanya.

Kegiatan yang dijadwalkan sejak sebulan lalu telah mendapat izin dari Dekan FISIP Univeristas Brawijaya Malang. Namun, belakangan Rektor melarang dan meminta membatalkan kegiatan setelah mendapat teror dan ancaman. Lantas panitia membatalkan kegiatan untuk menghindari konflik dan kekerasan yang mungkin terjadi.

Rencananya acara diselenggarakan di Hotel Swiss Bell In Malang, 11-12 November 2015. Di antaranya menghadirkan narasumber Dirjen HAM Kementerian Luar Negeri Dicky Komar, perwakilan UNDP Hendry Yulius Wijaya, pengajar Universitas Frankfrut Frank Large, aktivis LGBT Dede Utomo, juga Wakil Sekretaris PWNU Ahmad Rubaidi.

Namun, sepekan sebelum acara, panitia diteror pesan pendek dan telepon. Padahal mereka telah memesan tempat jauh hari, dan sekitar 90 mahasiswa telah memesan tiket diskusi. Setiap peserta membayar Rp 300 ribu.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

2 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

2 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

10 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

25 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

25 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

31 hari lalu

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

53 hari lalu

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

8 Februari 2024

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

Guru besar dan sivitas akademika kampus bergerak kritik Jokowi kian meluas, berikut di antaranya puluhan daftar kampus.

Baca Selengkapnya