TEMPO.CO, Surabaya - Anggota polisi di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur diduga terlibat dalam peredaran narkotika dalam sel tahanan di markas itu. Namun kasusnya belum diungkap secara jelas.
“Semua masih dalam proses pemeriksaan, besok akan kami umumkan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Argo Yuwono, Kamis 12 November 2015.
Namun Argo memastikan adanya dua tahanan yang terbukti positif menggunakan narkotika dalam selnya. Mereka didapati lewat tes urine.
Argo menyatakan kalau narkotika yang dikonsumsi itu berasal dari seorang perempuan, penjenguk. “Ya dimasukkan sewaktu bezoek,” katanya. Dia tidak menjelaskan secara detail kronologisnya.
Sehari sebelumnya, Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji mengungkap adanya dugaan keterlibatan dua anak buahnya dalam kasus itu. “Ada anggota terlibat, ya sudah saya tangkap dan saya proses,” kata dia. Anton meyakini narkoba bisa lolos ke dalam sel tahanan tanpa keterlibatan polisi penjaganya.
Keyakinan dan kejujuran Anton mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J. Mahesa. “Bahasa kapolda sederhana, tidak mungkin aparatur kepolisian tidak terlibat dalam peredaran narkoba ini,” kata Desmond di Markas Polda Jawa Timur.